Wapres ingatkan semua pihak tidak mudah terprovokasi di tahun politik
24 Oktober 2023 14:07 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-VII Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain) di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, di Kalimantan Timur, Selasa (24/10/2023). ANTARA/HO-BPMI Setwapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta semua pihak, termasuk santri untuk bijak menyikapi perbedaan dalam pemilu serta tidak mudah terprovokasi di tahun politik.
"Di sini kita harus menjaga. Kita harus hati-hati dengan provokasi," tegas Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ke-VII Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain) di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Selasa.
Wapres menyampaikan provokasi semata-mata dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang ingin melihat perpecahan di Indonesia. Dengan demikian, Wapres menekankan bahwa kehati-hatian merupakan sebuah keniscayaan.
"Sekarang menghadapi pemilu harus menjaga dari mereka yang ingin merusak, mengadu domba, saya mengatakan hati-hati," ujar Wapres.
Dia menyampaikan kehati-hatian tersebut merupakan bagian dari kesepakatan nasional para pendiri bangsa yang bertujuan untuk terus menjaga persatuan Indonesia, dan menjaga persatuan merupakan salah satu tanggung jawab santri.
"Ini merupakan bagian kesepakatan nasional. Pancasila, UUD 1945, NKRI adalah konsensus nasional, kesepakatan nasional. Saya mengatakan itu adalah al mitsaqul wathani. Karena itu, kita tidak boleh mencederai mitsaqul wathani. Kalau kita mencederai prinsip-prinsip ini, maka kita disebut sebagai mukhalafatul mitsaq, menyalahi kesepakatan," papar Wapres.
Baca juga: Wapres minta santri jadi agen perbaikan di segala bidang
Baca juga: Ma'ruf Amin lakukan rangkaian kunjungan kerja ke Kalimantan
"Siapa yang mengancammu (negara), dia akan binasa karena akan berhadapan dengan para santri di seluruh Indonesia," tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan kepada para santri untuk terus bangkit membawa semangat perbaikan dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Mari kita bangkitkan kembali santri sebagai rijalul muslihin (membawa perbaikan), santri sebagai khafadzatun wathan, penjaga Tanah Air, dan santri sebagai mu'ammirinal ardha, sebagai pemakmur bumi," jelas Wapres.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyampaikan bahwa wilayahnya merupakan tempat yang sangat kondusif dalam memberikan pendidikan kepada santri.
Ia berharap suasana ini dapat mendukung terciptanya sumber daya manusia santri unggul, dapat membawa kemajuan bagi wilayah, bangsa, dan negara.
"Insyaallah santri akan senantiasa menjadi kekuatan utama dalam membangun Kalimantan Timur ke depan," harap Akmal.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Ketua Umum DPP Konsain M. Ali Cholil, serta para santri Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan.
Sementara Wapres didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wakil Presiden Zumrotul Mukaffa, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma serta Nurdin Tampubolon
"Di sini kita harus menjaga. Kita harus hati-hati dengan provokasi," tegas Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ke-VII Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain) di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Selasa.
Wapres menyampaikan provokasi semata-mata dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang ingin melihat perpecahan di Indonesia. Dengan demikian, Wapres menekankan bahwa kehati-hatian merupakan sebuah keniscayaan.
"Sekarang menghadapi pemilu harus menjaga dari mereka yang ingin merusak, mengadu domba, saya mengatakan hati-hati," ujar Wapres.
Dia menyampaikan kehati-hatian tersebut merupakan bagian dari kesepakatan nasional para pendiri bangsa yang bertujuan untuk terus menjaga persatuan Indonesia, dan menjaga persatuan merupakan salah satu tanggung jawab santri.
"Ini merupakan bagian kesepakatan nasional. Pancasila, UUD 1945, NKRI adalah konsensus nasional, kesepakatan nasional. Saya mengatakan itu adalah al mitsaqul wathani. Karena itu, kita tidak boleh mencederai mitsaqul wathani. Kalau kita mencederai prinsip-prinsip ini, maka kita disebut sebagai mukhalafatul mitsaq, menyalahi kesepakatan," papar Wapres.
Baca juga: Wapres minta santri jadi agen perbaikan di segala bidang
Baca juga: Ma'ruf Amin lakukan rangkaian kunjungan kerja ke Kalimantan
"Siapa yang mengancammu (negara), dia akan binasa karena akan berhadapan dengan para santri di seluruh Indonesia," tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan kepada para santri untuk terus bangkit membawa semangat perbaikan dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Mari kita bangkitkan kembali santri sebagai rijalul muslihin (membawa perbaikan), santri sebagai khafadzatun wathan, penjaga Tanah Air, dan santri sebagai mu'ammirinal ardha, sebagai pemakmur bumi," jelas Wapres.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyampaikan bahwa wilayahnya merupakan tempat yang sangat kondusif dalam memberikan pendidikan kepada santri.
Ia berharap suasana ini dapat mendukung terciptanya sumber daya manusia santri unggul, dapat membawa kemajuan bagi wilayah, bangsa, dan negara.
"Insyaallah santri akan senantiasa menjadi kekuatan utama dalam membangun Kalimantan Timur ke depan," harap Akmal.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Ketua Umum DPP Konsain M. Ali Cholil, serta para santri Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan.
Sementara Wapres didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wakil Presiden Zumrotul Mukaffa, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma serta Nurdin Tampubolon
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: