Baca juga: BRIN temukan sumber pestisida nabati dari tumbuhan jambu
Rini mengatakan benih adalah investasi terbesar petani bawang merah, sehingga petani lebih cenderung menggunakan pestisida secara tidak tepat untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tanamannya bisa dipanen dan investasinya tidak sia-sia.
Menurutnya, penggunaan pestisida di sektor pertanian tetap diperlukan, namun perlu adanya kontrol atau sikap bijak dalam penggunaannya.
“Petani perempuan sangat rentan terpapar, karena seringkali bekerja di lahan yang baru disemprot pestisida,” ujar Rini.
Dia juga menyoroti perlakuan pestisida di lingkungan rumah yang dirasa kurang. Menurutnya, masih ada petani yang meletakkan pestisida pada tempat yang tidak aman dan mudah terjangkau anak-anak.
Baca juga: Kemendag tingkatkan kompetensi laboratorium pengujian residu pestisida
Baca juga: Disbun Kaltim mengajak petani hindari penggunaan pestisida
Beberapa waktu lalu, BRIN melakukan survei kepada petani bawang merah sebagai tahapan pertama dari tiga tahapan implementasi kerja sama dengan fokus ke petani perempuan. Survei itu dilakukan di Bantul dan Kulonprogo, Provinsi Yogyakarta.Baca juga: Kemendag tingkatkan kompetensi laboratorium pengujian residu pestisida
Baca juga: Disbun Kaltim mengajak petani hindari penggunaan pestisida
“Survei menghasilkan gambaran hanya sedikit responden perempuan yang terlibat di sektor pertanian bawang merah yang tergabung dalam kelompok tani. Sejauh ini penyuluhan keselamatan kerja dominan menyasar petani laki-laki,” pungkas Rini.