Rusia resmi tempatkan Armada Mediterania
7 Juni 2013 06:09 WIB
Kapal perang penjelajah berpeluru kendali Angkatan Laut Rusia, Peter The Great. Angkatan Laut Rusia memiliki beberapa armada, yaitu Armada Laut Kaspia, Armada Laut Hitam, Armada Pasifik, Armada Kawasan Utara, dan Armada Laut Baltik. (wikipedia.org)
Moskow (ANTARA News) - Rusia mengumumkan secara resmi memiliki Armada Mediterania yang bertanggung jawab di seluruh wilayah Laut Mediterania. Pengerahan itu merupakan langkah yang dikatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk melindungi keamanan Rusia.
Namun, pengerahan tersebut dilakukan saat Moskow sedang berhadap-hadapan dengan Barat dalam masalah Suriah. Dari Eropa Tengah, Laut Mediterania merupakan akses sangat penting menuju Timur Tengah dari sisi barat.
Dalam penggelaran angkatan laut secara permanen yang pertama kali dilakukan Rusia itu sejak periode Soviet, Russia telah menempatkan 16 kapal perang dan tiga helikopter yang berbasis di kapal, kata panglima tertinggi Rusia itu.
Putin mengatakan penggelaran bukanlah pamer kekuatan dan tidak ditujukan sebagai ancaman terhadap negara manapun. Rusia menjalin kerjasama dengan angkatan-angkatan laut negara-negara NATO dalam menghadapi pembajakan laut.
Namun, dukungan Rusia terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam memerangi para pemberontak telah menempatkan Moskow di posisi yang bertentangan dengan Barat.
"Kawasan ini sangat penting secara strategis dan kami punya tugas yang harus dijalankan di kawasan tersebut untuk memberikan keamanan nasional pada Federasi Rusia," kata Putin.
Latihan-latihan angkatan laut dalam skala besar yang digelar Rusia pada Maret lalu serta pergerakan kapal Rusia di dekat Suriah telah dilihat Barat sebagai unjuk kekuatan Moskow.
Rusia telah melakukan penjualan senjata kepada pemerintahan Assad serta melindungi pemerintahan Suriah tersebut dari aksi-aksi Dewan Keamanan PBB.
Rusia juga memiliki fasilitas perawatan dan pasokan di Suriah.
Pengumuman soal penempatan AL Rusia itu muncul beberapa hari setelah Moskow mengatakan pihaknya berencana melanjutkan kembali patroli di laut-laut bagian selatan oleh kapal-kapal selama miliknya yang dipersenjatai dengan nuklir.
Patroli itu merupakan upaya Putin yang lebih luas untuk membangkitkan kembali kekuatan militer Rusia.
Putin telah menekankan pentingnya memiliki militer yang kuat sejak ia kembali menjabat sebagai presiden pada bulan Mei.
Selama 13 tahun berada di kursi kekuasaan, ia kerap mengutip ancaman-ancaman luar ketika berbicara tentang perlunya angkatan bersenjata yang tangkas serta kesatuan politik Rusia.
(T008/M014)
Namun, pengerahan tersebut dilakukan saat Moskow sedang berhadap-hadapan dengan Barat dalam masalah Suriah. Dari Eropa Tengah, Laut Mediterania merupakan akses sangat penting menuju Timur Tengah dari sisi barat.
Dalam penggelaran angkatan laut secara permanen yang pertama kali dilakukan Rusia itu sejak periode Soviet, Russia telah menempatkan 16 kapal perang dan tiga helikopter yang berbasis di kapal, kata panglima tertinggi Rusia itu.
Putin mengatakan penggelaran bukanlah pamer kekuatan dan tidak ditujukan sebagai ancaman terhadap negara manapun. Rusia menjalin kerjasama dengan angkatan-angkatan laut negara-negara NATO dalam menghadapi pembajakan laut.
Namun, dukungan Rusia terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam memerangi para pemberontak telah menempatkan Moskow di posisi yang bertentangan dengan Barat.
"Kawasan ini sangat penting secara strategis dan kami punya tugas yang harus dijalankan di kawasan tersebut untuk memberikan keamanan nasional pada Federasi Rusia," kata Putin.
Latihan-latihan angkatan laut dalam skala besar yang digelar Rusia pada Maret lalu serta pergerakan kapal Rusia di dekat Suriah telah dilihat Barat sebagai unjuk kekuatan Moskow.
Rusia telah melakukan penjualan senjata kepada pemerintahan Assad serta melindungi pemerintahan Suriah tersebut dari aksi-aksi Dewan Keamanan PBB.
Rusia juga memiliki fasilitas perawatan dan pasokan di Suriah.
Pengumuman soal penempatan AL Rusia itu muncul beberapa hari setelah Moskow mengatakan pihaknya berencana melanjutkan kembali patroli di laut-laut bagian selatan oleh kapal-kapal selama miliknya yang dipersenjatai dengan nuklir.
Patroli itu merupakan upaya Putin yang lebih luas untuk membangkitkan kembali kekuatan militer Rusia.
Putin telah menekankan pentingnya memiliki militer yang kuat sejak ia kembali menjabat sebagai presiden pada bulan Mei.
Selama 13 tahun berada di kursi kekuasaan, ia kerap mengutip ancaman-ancaman luar ketika berbicara tentang perlunya angkatan bersenjata yang tangkas serta kesatuan politik Rusia.
(T008/M014)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: