Kemenkes apresiasi penurunan stunting di Jawa Barat
23 Oktober 2023 13:01 WIB
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi (tengah) bersama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Satya Sananugraha (kanan) saat memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/10/2023). (ANTARA/Rubby Jovan)
Kota Bandung (ANTARA) - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi menyebut prevalensi angka stunting di Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan dari 24 persen pada 2021 menjadi 20 persen pada 2022.
“Jadi ini penurunan yang sangat baik ya, dalam kan, rata-rata nasional kita itu turun masih sekitar 2,8 persen tapi ini turunnya 4 persen,” kata Maria di Bandung, Senin.
Dia menilai penurunan prevalensi angka stunting yang cukup signifikan ini dipengaruhi oleh kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan berbagai upaya terkait pemberian bantuan protein hewani, yakni daging ayam dan telur ayam, untuk meningkatkan gizi kepada keluarga sasaran.
“Jadi untuk penduduk yang sangat besar itu prestasi yang sangat baik, karena saya lihat di kabupaten/kota di Jabar ini memang sangat semangat untuk menurunkan stunting,” katanya.
Meski demikian, kata dia, angka penurunan stunting masih terus digenjot, mengingat target angka penurunan stunting pada tahun 2024 14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Jawa Barat siap terapkan Aplikasi Elsimil guna cegah stunting
“Tapi ini memang masih terlalu tinggi dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kita kan 14 persen tahun depan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Satya Sananugraha mengatakan Pemprov Jabar harus terus mengambil langkah terbaik dalam percepatan penurunan stunting agar tren positif ini terus berlanjut.
“Namun demikian (Pemprov Jabar) tetap perlu mengambil langkah-langkah strategis yang memiliki daya ungkit besar dalam percepatan penurunan stunting, khususnya kabupaten/kota yang mengalami kenaikan prevalensi stunting tahun 2022,” kata Satya.
Selain itu ia mengapresiasi kinerja 16 kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan berbagai inovasi dalam bentuk program maupun kegiatan untuk akselerasi pencapaian target-target indikator dalam penurunan stunting.
“Kepada kabupaten/kota lainnya diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis yang memberikan efek signifikan dalam percepatan penurunan stunting,” katanya.
Baca juga: BKKBN: Jawa Barat jadi provinsi berpengaruh turunkan stunting nasional
Baca juga: Gubernur titipkan program penurunan stunting Jabar ke Puteri Indonesia
“Jadi ini penurunan yang sangat baik ya, dalam kan, rata-rata nasional kita itu turun masih sekitar 2,8 persen tapi ini turunnya 4 persen,” kata Maria di Bandung, Senin.
Dia menilai penurunan prevalensi angka stunting yang cukup signifikan ini dipengaruhi oleh kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan berbagai upaya terkait pemberian bantuan protein hewani, yakni daging ayam dan telur ayam, untuk meningkatkan gizi kepada keluarga sasaran.
“Jadi untuk penduduk yang sangat besar itu prestasi yang sangat baik, karena saya lihat di kabupaten/kota di Jabar ini memang sangat semangat untuk menurunkan stunting,” katanya.
Meski demikian, kata dia, angka penurunan stunting masih terus digenjot, mengingat target angka penurunan stunting pada tahun 2024 14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Jawa Barat siap terapkan Aplikasi Elsimil guna cegah stunting
“Tapi ini memang masih terlalu tinggi dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kita kan 14 persen tahun depan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Satya Sananugraha mengatakan Pemprov Jabar harus terus mengambil langkah terbaik dalam percepatan penurunan stunting agar tren positif ini terus berlanjut.
“Namun demikian (Pemprov Jabar) tetap perlu mengambil langkah-langkah strategis yang memiliki daya ungkit besar dalam percepatan penurunan stunting, khususnya kabupaten/kota yang mengalami kenaikan prevalensi stunting tahun 2022,” kata Satya.
Selain itu ia mengapresiasi kinerja 16 kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan berbagai inovasi dalam bentuk program maupun kegiatan untuk akselerasi pencapaian target-target indikator dalam penurunan stunting.
“Kepada kabupaten/kota lainnya diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis yang memberikan efek signifikan dalam percepatan penurunan stunting,” katanya.
Baca juga: BKKBN: Jawa Barat jadi provinsi berpengaruh turunkan stunting nasional
Baca juga: Gubernur titipkan program penurunan stunting Jabar ke Puteri Indonesia
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: