Asisten Ekbang sebut Kalteng 10 provinsi dengan inflasi terendah
23 Oktober 2023 12:47 WIB
Foto Arsip - Sekda Kalteng Nuryakin turut membantu membagikan beras yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan provinsi setempat. Dalam kegiatan ini berbagai pangan strategis dijual lebih murah dibanding harga di pasar karena mendapat subsidi pemerintah sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi, di Palangka Raya (16/10/2023). ANTARA/Muhammad Arif Hidayat
Palangka Raya (ANTARA) - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalimantan Tengah (Kalteng) Sri Widanarni mengatakan, daerah ini menjadi salah satu dari 10 provinsi di Indonesia dengan tingkat inflasi terendah.
"Dengan kondisi ini, kita harus bersyukur karena Kalimantan Tengah masuk ke dalam 10 provinsi inflasi terendah dan ini perlu kita pertahankan," kata Sri Widanarni, di Palangka Raya, Senin.
Adapun 10 provinsi yang mengalami inflasi terendah, yakni Gorontalo 1,16 persen, Sulawesi Utara 1,16 persen, Sulawesi Barat 1,19 persen, Papua 1,28 persen, Jambi 1,70 persen, Aceh 1,83 persen, Kalimantan Tengah 1,88 persen, DKI Jakarta 1,89 persen, Sumatera Barat 1,94 persen, Riau 1,96 persen, serta Banten 2,04 persen.
Kemudian, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyampaikan untuk 10 provinsi yang mengalami inflasi tertinggi meliputi Bangka Belitung 3,55 persen, Sulawesi Tenggara 3,46 persen, Maluku Utara 3,34 persen, Yogyakarta 3,30 persen, Maluku 3,1 persen, Kalimantan Timur 3,07 persen, Jawa Timur 3,01 persen, Kalimantan Selatan 2,72 persen, Papua Barat 2,69 persen, dan Jawa Tengah 2,49 persen.
Sri Widanarni berharap agar ke depan stabilitas harga pangan di Kalteng tetap terjaga dan tidak ada terjadinya lonjakan, seperti beras, minyak goreng, bawang putih, cabai, dan komoditas pangan strategis lainnya.
Oleh karenanya secara berkelanjutan pemerintah provinsi setempat bersama pemerintah kabupaten dan kota se-Kaltng terus berkolaborasi melalui berbagai program maupun kegiatan dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadishanpang) Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, sampai dengan saat ini pihaknya terus melaksanakan pasar penyeimbang, pasar murah, serta lainnya dalam upaya stabilisasi harga maupun pasokan.
"Sesuai arahan Gubernur Kalimantan Tengah, kami berupaya agar tetap tersedianya akses terhadap pangan murah bagi masyarakat. Jadi kami pun secara rutin memantau kondisi pasokan maupun ketersediaan dan harga pangan di lapangan. Apabila ada daerah yang memerlukan intervensi, kami segera melakukan kegiatan ke lapangan," katanya pula.
Baca juga: Dishanpang Kalteng menggelar pasar penyeimbang stabilisasi pasokan
Baca juga: Pemprov Kalteng alokasikan 800 ton dalam program subsidi beras
"Dengan kondisi ini, kita harus bersyukur karena Kalimantan Tengah masuk ke dalam 10 provinsi inflasi terendah dan ini perlu kita pertahankan," kata Sri Widanarni, di Palangka Raya, Senin.
Adapun 10 provinsi yang mengalami inflasi terendah, yakni Gorontalo 1,16 persen, Sulawesi Utara 1,16 persen, Sulawesi Barat 1,19 persen, Papua 1,28 persen, Jambi 1,70 persen, Aceh 1,83 persen, Kalimantan Tengah 1,88 persen, DKI Jakarta 1,89 persen, Sumatera Barat 1,94 persen, Riau 1,96 persen, serta Banten 2,04 persen.
Kemudian, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyampaikan untuk 10 provinsi yang mengalami inflasi tertinggi meliputi Bangka Belitung 3,55 persen, Sulawesi Tenggara 3,46 persen, Maluku Utara 3,34 persen, Yogyakarta 3,30 persen, Maluku 3,1 persen, Kalimantan Timur 3,07 persen, Jawa Timur 3,01 persen, Kalimantan Selatan 2,72 persen, Papua Barat 2,69 persen, dan Jawa Tengah 2,49 persen.
Sri Widanarni berharap agar ke depan stabilitas harga pangan di Kalteng tetap terjaga dan tidak ada terjadinya lonjakan, seperti beras, minyak goreng, bawang putih, cabai, dan komoditas pangan strategis lainnya.
Oleh karenanya secara berkelanjutan pemerintah provinsi setempat bersama pemerintah kabupaten dan kota se-Kaltng terus berkolaborasi melalui berbagai program maupun kegiatan dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadishanpang) Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, sampai dengan saat ini pihaknya terus melaksanakan pasar penyeimbang, pasar murah, serta lainnya dalam upaya stabilisasi harga maupun pasokan.
"Sesuai arahan Gubernur Kalimantan Tengah, kami berupaya agar tetap tersedianya akses terhadap pangan murah bagi masyarakat. Jadi kami pun secara rutin memantau kondisi pasokan maupun ketersediaan dan harga pangan di lapangan. Apabila ada daerah yang memerlukan intervensi, kami segera melakukan kegiatan ke lapangan," katanya pula.
Baca juga: Dishanpang Kalteng menggelar pasar penyeimbang stabilisasi pasokan
Baca juga: Pemprov Kalteng alokasikan 800 ton dalam program subsidi beras
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: