Bukittinggi, Sumatera Barat (ANTARA News) - "Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 jika mendapat dukungan pemerintah dalam mengupayakan cita-cita itu," kata Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia, Sarman El Hakim.

Saat ini, kata dia, di Bukittinggi, Kamis (6/6), hanya dibutuhkan peran pemerintah dalam mengujudkan cita-cita tersebut, karena perhitungan dukungan suara yang sudah dilakukan Piala Dunia 2022 FIFA, Indonesia telah mendapat 14 suara.

Menurut dia, perhitungan dukungan suara dilakukan Piala Dunia 2022, Indonesia (14 suara), Amerika Serikat (tiga suara), Australia (dua suara), Jepang (satu suara), Korea Selatan (satu suara), Qatar (tidak mendapat suara) dan tak memilih (tiga suara).

Dari keadaan perhitungan suara tersebut menurut dia, Indonesia berpeluang besar menjadi tuan tumah Piala Dunia 2022 karena negara Jepang, Korea Selatan, Qatar dan Australia punya alasan tidak bisa jadi tuan rumah.

Dia menjelaskan, Jepang dan Korea Selatan tidak memungkinkan berpeluang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan alasan telah pernah menjadi tuan rumah pada 2002.

Sedangkan kata dia, Australia tidak memungkinkan berpeluang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 karena negara tersebut tak menginginkan olahraga rugby yang menjadi olah raga budaya mereka hilang.

Sementara dengan Qatar, dia menyebutkan, peluang tidak mungkin jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan alasan akan terjadinya kerugian besar dalam biro perjalanan dunia serta budaya tertutup negara tersebut akan hilang.

Dari beberapa alasan tersebut menurut dia, Indonesia sangat berpeluang menjadi tuan rumah pada 2022 jika pemerintah Indonesia mendukungnya.

Saat ini Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSB) kata dia, telah melakukan kampanye keliling dunia untuk mencari dukungan agar Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

"Sejauh kempanye keliling dunia yang telah dilakukan tersebut yakni ke Afrika, Inggris, Francis dan sejumlah negara di Eropa mendukung Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022," kata dia.

Selain itu, menurut dia, pihaknya juga telah melakukan kampanya keliling Indonesia.

Saat ini dari tujuh kementerian yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri dan Luar Negeri serta Polri dan TNI, hanya Kementerian Pemuda dan Olahraga yang tidak mendukung, katanya.

Secara ekonomi apabila Indonesia tuan rumah Piala Dunia 2022, kata dia, banyak membawa dampak positif seperti percepatan pembangunan fisik, biro perjalanan akan mendapatkan berkah dengan tingginya kunjungan wisatawan.

"Tuan rumah Piala dunia 2014 Brazil dengan menghabiskan dana Rp64 triliun, saat ini telah banyak dilirik wisatawan dari seluruh dunia untuk berkujung ke negara itu," kata dia.

Untuk mewujudkan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, pihaknya akan terus melakukan kampanye keliling dunia dan nusantara sampai tahun 2014.

"Upaya lain akan dilakukan agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, MSB akan berencana mengadakan kontrak kerjasama politik dengan calon presiden dan wakil presiden pada 2014," katanya.

(KR-HMR/A020)