Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan perbincangan selama hampir dua jam dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan membahas hak warga Gaza yang terus dilanggar oleh Israel.

Anwar lewat cuitannya di medsos X, Senin, mengatakan pertemuan tersebut berlangsung sebagai acara terakhir dari lawatan kerja selama satu hari di Turki.

Perbincangan tersebut secara panjang lebar dan terperinci, menurut Anwar, memberi perhatian besar pada permasalahan kemanusiaan yang merenggut warga Palestina saat ini.

Ia mengatakan kendisi saat ini tentu tidak hanya berdampak hanya pada Palestina, tetapi juga kawasan Timur Tengah dan dunia, manakala perkembangan di sana tidak semakin baik malah justru memburuk dengan tindakan rakus dan semena-mena Israel.

Keduanya, menurut Anwar, juga menyentuh dan menekankan aspek keselamatan dan pertahanan dalam perbincangan tersebut.

Malaysia menyambut baik pembukaan koridor kemanusiaan di pintu masuk Rafah-Semenanjung Gaza sejak kemarin, dan bersedia bekerja sama dengan Turki dan negara-negara sehaluan untuk mengakhiri masalah penindasan terhadap Palestina, kata Anwar.
Baca juga: Presiden Turki dan Sekjen NATO diskusikan situasi terkini Gaza

Malaysia juga tak bergeming dari pendiriannya yang mengecam kemunafikan negara-negara Barat terkait persoalan Palestina.

“Kami juga menyepakati upaya penguatan hubungan bilateral di berbagai bidang termasuk ekosistem pertahanan,” ujar Anwar, menjelaskan pembahasan dalam pertemuannya dengan Erdogan pada Minggu (22/10).

Warga Malaysia yang berada di Kuala Lumpur dan sekitarnya melakukan aksi bersama untuk mendukung rakyat Palestina pada Minggu. Aksi yang terpusat di Dataran Merdeka itu melibatkan masyarakat dalam jumlah besar.

Pada Jumat (20/10) lalu aksi warga dalam jumlah besar juga dilakukan dengan berjalan kaki dari Menara Tabung Haji ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur untuk menyampaikan nota protes sebagai suara kecaman terhadap Israel yang terus menindas rakyat Palestina.

Baca juga: Erdogan umumkan 3 hari berkabung nasional untuk korban Palestina