Kemenparekraf gelar Wonderful Indonesia Festival 2023 di Australia
22 Oktober 2023 22:39 WIB
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini (tengah) membuka @WonderfulIndonesia Festival 2023 Melbourne, Australia, Minggu (22/10/2023). ANTARA/HO-Kemenparekraf
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Wonderful Indonesia Festival 2023 Melbourne du West Beach Pavillion, St. Kilda Beach, Melbourne, Australia, pada 22 Oktober 2023 dengan menggandeng para pelaku industri diaspora di Australia.
Gelaran ini dilakukan untuk memperkenalkan kekayaan budaya negeri serta menjadikan Indonesia sebagai puncak pikiran (top of mind) destinasi liburan bagi pasar Australia.
“Melbourne sebagai wilayah negara bagian yang memiliki populasi terbesar, yakni lebih dari 5 juta penduduk, juga merupakan tempat tinggal bagi 140 warga negara dari seluruh dunia dan merupakan kota pelajar terbesar di Australia dengan lebih dari 270.000 mahasiswa universitas. Maka kami menilai Melbourne merupakan kota yang tepat untuk menggelar branding activation Wonderful Indonesia,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.
Tercatat hingga 2023, Australia merupakan penyumbang turis tertinggi bagi Indonesia dengan hampir satu juta pengunjung atau 12,2 persen dari total wisman ke Indonesia.
Adapun pelaksanaan Wonderful Indonesia Festival 2023 Melbourne memberikan pengalaman sensory kepada para pengunjung. Para pengunjung berkesempatan untuk memenangkan perjalanan liburan ke Bali, dengan cara membeli produk ekonomi kreatif yang dijual.
Kegiatan ini pun menyajikan performansi budaya, diantaranya pencak silat, tari gandrung seblang lukinto dari Banyuwangi, serta berbagai tarian etnis khas Sulawesi Selatan serta menyosialisasikan berbagai kebijakan terkini kepada pengunjung dan khalayak media yang hadir, di antaranya terkait pungutan bagi wisatawan mancanegara.
Sosialisasi ini dilakukan agar calon wisatawan termasuk pelaku industri pariwisata di Australia dapat memahami sepenuhnya maksud dan tujuan pemberlakuan pungutan pajak bagi wisman ke Bali yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing yang tak lain untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Sosialisasi regulasi baru bagi wisatawan mancanegara. Sebab, beberapa insiden telah melibatkan wisatawan asing yang berperilaku tercela hingga melanggar norma dan hukum adat setempat.
Festival ini juga turut menyajikan informasi seputar destinasi favorit wisatawan Australia, yaitu Lombok dan Sumba. Sehingga, diharapkan destinasi-destinasi tersebut dapat menginspirasi khalayak atau pengunjung untuk melanjutkan kunjungan ke destinasi-destinasi lain di Indonesia setelah Bali yang diharapkan berdampak pada length of stay (jangka waktu kunjungan) wisatawan di Indonesia.
Baca juga: Sandiaga ungkap peluang promosi Wonderful Indonesia lewat drakor
Baca juga: Jingle Wonderful Indonesia diluncurkan dengan aransemen baru
Baca juga: Kemenparekraf ajak diaspora aktif promosikan parekraf Indonesia
Baca juga: Kemenparekraf kolaborasi dengan TikTok promosikan parekraf Indonesia
Gelaran ini dilakukan untuk memperkenalkan kekayaan budaya negeri serta menjadikan Indonesia sebagai puncak pikiran (top of mind) destinasi liburan bagi pasar Australia.
“Melbourne sebagai wilayah negara bagian yang memiliki populasi terbesar, yakni lebih dari 5 juta penduduk, juga merupakan tempat tinggal bagi 140 warga negara dari seluruh dunia dan merupakan kota pelajar terbesar di Australia dengan lebih dari 270.000 mahasiswa universitas. Maka kami menilai Melbourne merupakan kota yang tepat untuk menggelar branding activation Wonderful Indonesia,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.
Tercatat hingga 2023, Australia merupakan penyumbang turis tertinggi bagi Indonesia dengan hampir satu juta pengunjung atau 12,2 persen dari total wisman ke Indonesia.
Adapun pelaksanaan Wonderful Indonesia Festival 2023 Melbourne memberikan pengalaman sensory kepada para pengunjung. Para pengunjung berkesempatan untuk memenangkan perjalanan liburan ke Bali, dengan cara membeli produk ekonomi kreatif yang dijual.
Kegiatan ini pun menyajikan performansi budaya, diantaranya pencak silat, tari gandrung seblang lukinto dari Banyuwangi, serta berbagai tarian etnis khas Sulawesi Selatan serta menyosialisasikan berbagai kebijakan terkini kepada pengunjung dan khalayak media yang hadir, di antaranya terkait pungutan bagi wisatawan mancanegara.
Sosialisasi ini dilakukan agar calon wisatawan termasuk pelaku industri pariwisata di Australia dapat memahami sepenuhnya maksud dan tujuan pemberlakuan pungutan pajak bagi wisman ke Bali yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing yang tak lain untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Sosialisasi regulasi baru bagi wisatawan mancanegara. Sebab, beberapa insiden telah melibatkan wisatawan asing yang berperilaku tercela hingga melanggar norma dan hukum adat setempat.
Festival ini juga turut menyajikan informasi seputar destinasi favorit wisatawan Australia, yaitu Lombok dan Sumba. Sehingga, diharapkan destinasi-destinasi tersebut dapat menginspirasi khalayak atau pengunjung untuk melanjutkan kunjungan ke destinasi-destinasi lain di Indonesia setelah Bali yang diharapkan berdampak pada length of stay (jangka waktu kunjungan) wisatawan di Indonesia.
Baca juga: Sandiaga ungkap peluang promosi Wonderful Indonesia lewat drakor
Baca juga: Jingle Wonderful Indonesia diluncurkan dengan aransemen baru
Baca juga: Kemenparekraf ajak diaspora aktif promosikan parekraf Indonesia
Baca juga: Kemenparekraf kolaborasi dengan TikTok promosikan parekraf Indonesia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: