Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendorong terwujudnya ekosistem transportasi publik yang aman dari kekerasan seksual agar memberikan rasa aman bagi perempuan ketika beraktivitas di luar.

"Peran moda transportasi dalam membangun sistem sarana dan prasarana yang aman bagi perempuan dan anak menjadi penting. Salah satunya melalui pelatihan anti kekerasan seksual," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.

Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) Tahun 2022 mencatat sebanyak 3.539 dari 4.236 responden perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik dan sebanyak 23 persen, diantaranya terjadi di transportasi umum.

Padahal ruang publik, khususnya transportasi umum seharusnya aman bagi semua penggunanya terutama perempuan.

Baca juga: KemenPPPA dukung kampanye lawan pelecehan seksual di transportasi umum

Baca juga: CCTV dinilai efektif berikan efek gentar bagi pelaku pelecehan


Menteri Bintang Puspayoga mengapresiasi inisiatif Gojek menyelenggarakan kampanye #AmanBersamaGojek sebagai bentuk implementasi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yakni melalui edukasi pencegahan kekerasan seksual.

Pihaknya berharap mitra Gojek dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat, menyebarkan pengetahuan dan kesadaran, serta bersama-sama menjadi pelopor dalam menciptakan perubahan yang positif.

"Ketika melihat, mendengar, dan mengetahui adanya kekerasan seksual di ruang publik, baik itu kekerasan secara psikis, verbal, maupun fisik, para mitra bisa turut ambil peran dalam melindungi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku dengan melaporkan ke hotline pengaduan kekerasan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau melalui Whatsapp 08111-129-129," katanya.

Baca juga: Komnas Perempuan: Pemisahan kursi angkot malah menyudutkan perempuan

Baca juga: Operator angkutan umum harus punya pedoman tangani kekerasan seksual