Semarang (ANTARA) - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo bakal menerapkan pengembangan Badan Amil Zakat Nasional secara nasional setelah dinilai berhasil melakukannya di Provinsi Jawa Tengah.

“Saya mendapatkan masukan banyak sekali tentang pengelolaan zakat melalui Baznas. Saya kira beberapa pengalaman yang bagus ini akan kita nasionalkan dan Baznas pusat juga mendukung," kata Ganjar melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Sabtu.

Ganjar menceritakan bahwa sejak menjabat Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013, dirinya memasukkan dana Baznas sebagai salah satu instrumen anggaran pembangunan kemasyarakatan.

Dirinya mengoptimalkan penerimaan dana Baznas Jateng melalui surat edaran gubernur dan melalui surat itu berhasil menaikkan penerimaan zakat dari hanya Rp110 juta pada tahun 2014 menjadi Rp82 miliar pada tahun 2022.

“Dari zakat ASN yang Muslim itu kita manfaatkan untuk pengentasan kemiskinan di Jateng saat itu sehingga kita akan coba nasionalkan beberapa pengalaman yang waktu itu pernah kita lakukan di Jawa Tengah," ujarnya.

Bukan hanya zakat, Ganjar juga akan mendorong agar pengembangan wakaf jauh lebih baik dan sampai saat ini dirinya masih berkomunikasi dengan Baznas pusat terkait program-program ke depan.

"Satu yang perlu sekarang musti kita dorong adalah wakaf. Kalau wakaf ini juga bisa kita kelola dengan baik Insyaallah akan banyak kemanfaatan yang bisa kita berikan," katanya.

Dari capaian itu, Ganjar bahkan dianugerahi penghargaan sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat di Indonesia yang diberikan Baznas Republik Indonesia pada acara Baznas Award 2023.

Pada tahun sebelumnya penghargaan serupa juga telah diraih Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Ganjar klaim Gibran masih akan mendukungnya di Pilpres 2024

Baca juga: Pengamat: Ganjar-Mahfud berpeluang gaet suara kaum muda

Baca juga: Ganjar siapkan konsep anggaran riset dan pengembangan agar SDM unggul