Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengimbau masyarakat penggemar jengkol untuk berhenti mengkonsumsi jengkol selama harganya mahal.

"Saya juga penggemar jengkol, tapi untuk sementara berhenti dulu," kata Herman di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Dia menyatakan jengkol bukan kebutuhan primer. "Karena jengkol bukan makanan primer dan bumbu-bumbuan, tentunya kalau naik ya gak usah dibeli dulu," katanya.

Ia memperkirakan, langkanya jengkol di pasaran yang berimbas dengan tinggi harga jengkol hingga mencapai Rp60 ribu/kilogram.

"Jengkol kan tanaman semusim. Boleh jadi memang sedang langka sehingga harga naik," kata dia.

"Jengkol juga banyak dikirim dari Lampung. Boleh jadi faktor transportasi dan distribusi terhambat dan mempengaruhi harga di tingkat konsumen," kata Herman Khaeron.