Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Rabu siang, menerima kunjungan Pemerintah Australia Bagian Utara (Nothern Australia) untuk membahas peningkatan kerja sama sejumlah bidang, seperti peternakan sapi, pertukaran pelajar hingga pembukaan penerbangan langsung dari Indonesia ke Darwin.

Pertemuan dilakukan di Gedung Bank Mandiri Plaza, Jakarta, antara delegasi Australia yang dipimpin Chief Minister Adam Giles, CEO Department of the Chief Minister Gary Barnes, Executive Director Department of Business Brian O`Gallagher, sementara Dahlan didampingi antara lain Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer M Zamkani, Dirut Perum Bolug Soetarto Alimoeso.

Menurut Dahlan, pada pertemuan itu pihak Australia meminta agar PT Garuda Indonesia bisa kembali membuka rute penerbangan langsung ke Darwin. "Mereka sangat berharap agar Garuda terbang lagi ke sana. Rute itu sudah ditutup sejak krisis terjadi, namun hingga kini masih belum dibuka," ujar Dahlan.

Ia menjelaskan, antusias warga Darwin agar Garuda masuk lagi ke wilayah itu karena dikenal sebagai maskapai penerbangan dengan layanan yang terbaik.

"Saat ini banyak penerbangan ke Australia, namun beroperasi sebagai maskapai low cost carrier. Mereka ingin ada penerbangan full service," ucap Dahlan, menegaskan.

Selain itu pembahasan juga terkait dengan program pertukaran pelajar antara Darwin dengan sekolah-sekolah bagian Timur Indonesia. Australia juga menginginkan sejumlah sekolah di Darwin kembali mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia.

Namun Dahlan mengutarakan, ketika dialog berlangsung pembahasan juga menyangkut soal daging sapi.

"Mereka menyebutkan harga daging di Australia saat ini Rp20.000 per kilogram, jauh lebih rendah dibanding harga daging di Indonesia yang mencapai Rp90.000 per kilogram," ujar Dahlan.

Pada kesempatan itu, delegasi Australia menginformasikan bahwa saat ini Negeri Kangguru tersebut justru sedang kelebihan pasok sapi. "Di setiap negara bagian Australia, setidaknya sekitar 100.000 ekor sapi dimusnahkan dengan cara ditembak untuk menyeimbangkan populasi sapi," ungkap Dahlan.

Meski begitu tambahnya, delegasi Australia tersebut tidak menyingung soal rencana impor sapi Indonesia dari Australia. "Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pemasok. Karena soal ekspor impor bukan urusan pemerintah Australia," ujar Dahlan.