Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat menilai, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah berupaya mengalihkan isu kasus suap impor daging dengan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan ingin keluar dari Sekretariat Gabungan (Setgab).
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
"Pasti lah apa yang dilakukan PKS sekarang ini untuk pengalihan kasus impor daging yang melibatkan petinggi-petinggi PKS," kata Nurhayati.
Bahkan, kata Nurhayati, PKS tak peduli dengan rakyat sama sekali karena harga daging begitu mahal dan tidak terjangkau. Tapi lebih memilih menolak kenaikan BBM.
"Sukses mengalihkan kasus iya, tapi jangan lupa bahwa rakyat sudah pintar. Menolak kenaikan BBM tapi pernah turunkan harga daging," katanya.
Ia menambahkan, kasus impor daging tersebut, rakyat tak akan lupa dan akan terus menyuarakan agar KPK mengusut tuntas kasus tersebut.
"Selama rakyat tidak bisa makan daging, rakyat akan tetap ingat kepada PKS," ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi PKS, Abdul Hakim membantah kalau PKS sedang menjalankan "operasi" untuk mengalihkan kasus suap impor daging.
"Silakan kalau ada yang berpandangan seperti itu," kata Abdul Hakim.
Keluar dari koalisi, PKS dianggap alihkan kasus impor daging
5 Juni 2013 15:04 WIB
Nurhayati Ali Assegaf (nurhayatialiassegaf.multiply.com)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: