Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyiapkan kader-kader perempuan pemimpin di tingkat akar rumput melalui Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

"Melalui DRPPA, bekerja sama dengan Kemendagri, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal. Kader-kader ini dipersiapkan melalui bimbingan teknis kepemimpinan perempuan pedesaan," kata Staf Ahli Menteri Bidang Partisipasi dan Lingkungan Strategis Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu di Jakarta, Jumat.

Upaya ini penting, kata dia, karena ada banyak perempuan di desa yang ternyata memiliki potensi untuk menjadi pemimpin.

Dalam bimbingan teknis (bimtek) tersebut, lanjutnya, para kader perempuan dilatih dan dibekali untuk masuk dalam ruang-ruang pengambilan keputusan, mulai di tingkat desa sehingga nantinya mereka akan siap bila menjadi pemimpin di desa maupun di tingkat yang lebih tinggi.

Baca juga: Pengembangan Desa Ramah Perempuan perlu libatkan tokoh perempuan

"Memastikan perempuan-perempuan di akar rumput, di tingkat desa itu juga ikut berpartisipasi dalam forum-forum pengambilan keputusan mulai tingkat desa, dan nantinya mereka akan siap dalam pengambilan keputusan di tingkat yang lebih tinggi," kata Titi Eko Rahayu.

Pihaknya terus melakukan upaya peningkatan kapasitas perempuan, terutama melalui pelatihan kepemimpinan perempuan, termasuk pendampingan secara berkelanjutan, yang difokuskan pada perempuan pedesaan dengan bekerja sama dengan lembaga masyarakat.

Menurut Titi Eko Rahayu, kepemimpinan perempuan perlu didorong untuk mencapai pembangunan yang inklusif guna mengakhiri berbagai bentuk ketimpangan di masyarakat, salah satunya ketimpangan gender.

Pada tahun 2022 Kementerian PPPA tercatat telah mengembangkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di 142 desa.

Baca juga: Staf Ahli KemenPPPA: Sinergi kunci kembangkan Desa Ramah Perempuan
Baca juga: Kemendes: Fasilitasi Desa Ramah Perempuan Peduli Anak capai SDGs desa