Pemkot Makassar siapkan 8.000 CCTV dukung Operasi Mantap Brata
20 Oktober 2023 22:41 WIB
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso saat apel siaga Operasi Mantap Brata Pengamanan Pemilu di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2023). ANTARA/HO-Pemkot Makassar
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, mendukung Operasi Mantap Brata Polri dengan menyediakan 8.000 unit kamera pengawas atau CCTV (closed circuit television) yang siap dimaksimalkan untuk memantau proses pengamanan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Jumat, mengatakan layanan pemantauan wilayah dengan menggunakan 8.000 unit kamera pengawas (CCTV) itu sebagai upaya memaksimalkan kerja-kerja petugas dalam pengamanan Pemilu 2024 dan lainnya.
"Kita punya 8.000 unit CCTV dan ini juga real time 24 jam. Kami siap bersinergi dengan semuanya untuk kemajuan daerah dan tentunya pada Operasi Mantap Brata ini," ujarnya.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto menyebut saat ini terdata sebanyak 2.007 lorong wisata telah terpasang CCTV dari target 5.000 lorong di Makassar. Harapannya, dengan adanya kamera pemantau ini di semua sisi kota akan termonitor dengan baik.
Danny menyebutkan, manfaat dari CCTV tersebut sangat baik apalagi garansi penggunaannya masih panjang yakni 100 ribu jam, begitupun dengan cakupannya. Tujuannya selain memberikan pengawasan juga menjadi warisan setelah dirinya tidak menjabat Wali Kota Makassar.
"Upaya ini untuk menjaga stabilitas keamanan seiring agenda nasional pelaksanaan agenda politik tahun depan. Jadi harus dijaga dan dimitigasi. Untuk war room baru nanti fasilitas teknologi paling baru atau 8K," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan sebanyak 12.867 orang personel dari Satuan Tugas (Satgas) TNI dan Polri siap diturunkan dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk pengamanan tahapan pemilihan umum serentak pada 14 Februari 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kapolda menyebut Satgas tersebut terbagi atas Satgas Ban, Satgas Preventif, Satgas Represif, Bimas, dan Humas.
Selain itu, kata dia, pelaksanaan dalam menghadapi kegiatan pengamanan sudah dilakukan berulang kali seperti kegiatan gladi simulasi pengamanan pada sejumlah titik vital seperti di Kantor KPU Sulsel, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga tactical floor game (TFG) sistem pengamanan kota (Sispamkot).
"Ini untuk mempersiapkan masing-masing personel yang betul-betul mengerti tugas dan tanggungjawabnya, sehingga diharapkan pelaksanaan nantinya, apabila ada gangguan terkait dengan pengamanan pemilu, mereka sudah mengantisipasi dengan kemampuan yang sudah terlatih," paparnya.
Dalam Operasi Mantap Brata ini, Polri dalam hal ini juga didukung TNI, K/L, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya, dilaksanakan selama 222 hari sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan. 20 Oktober 2024, yang diikuti sebanyak 261.695 personel di seluruh Indonesia guna mengamankan seluruh tahapan pemilu.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Jumat, mengatakan layanan pemantauan wilayah dengan menggunakan 8.000 unit kamera pengawas (CCTV) itu sebagai upaya memaksimalkan kerja-kerja petugas dalam pengamanan Pemilu 2024 dan lainnya.
"Kita punya 8.000 unit CCTV dan ini juga real time 24 jam. Kami siap bersinergi dengan semuanya untuk kemajuan daerah dan tentunya pada Operasi Mantap Brata ini," ujarnya.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto menyebut saat ini terdata sebanyak 2.007 lorong wisata telah terpasang CCTV dari target 5.000 lorong di Makassar. Harapannya, dengan adanya kamera pemantau ini di semua sisi kota akan termonitor dengan baik.
Danny menyebutkan, manfaat dari CCTV tersebut sangat baik apalagi garansi penggunaannya masih panjang yakni 100 ribu jam, begitupun dengan cakupannya. Tujuannya selain memberikan pengawasan juga menjadi warisan setelah dirinya tidak menjabat Wali Kota Makassar.
"Upaya ini untuk menjaga stabilitas keamanan seiring agenda nasional pelaksanaan agenda politik tahun depan. Jadi harus dijaga dan dimitigasi. Untuk war room baru nanti fasilitas teknologi paling baru atau 8K," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan sebanyak 12.867 orang personel dari Satuan Tugas (Satgas) TNI dan Polri siap diturunkan dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk pengamanan tahapan pemilihan umum serentak pada 14 Februari 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kapolda menyebut Satgas tersebut terbagi atas Satgas Ban, Satgas Preventif, Satgas Represif, Bimas, dan Humas.
Selain itu, kata dia, pelaksanaan dalam menghadapi kegiatan pengamanan sudah dilakukan berulang kali seperti kegiatan gladi simulasi pengamanan pada sejumlah titik vital seperti di Kantor KPU Sulsel, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga tactical floor game (TFG) sistem pengamanan kota (Sispamkot).
"Ini untuk mempersiapkan masing-masing personel yang betul-betul mengerti tugas dan tanggungjawabnya, sehingga diharapkan pelaksanaan nantinya, apabila ada gangguan terkait dengan pengamanan pemilu, mereka sudah mengantisipasi dengan kemampuan yang sudah terlatih," paparnya.
Dalam Operasi Mantap Brata ini, Polri dalam hal ini juga didukung TNI, K/L, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya, dilaksanakan selama 222 hari sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan. 20 Oktober 2024, yang diikuti sebanyak 261.695 personel di seluruh Indonesia guna mengamankan seluruh tahapan pemilu.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: