Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mulai melakukan pembangunan sekolah ramah lingkungan di Kelurahan Kembangan Utara dan Kelurahan Grogol.

"Dua SD di dua kelurahan itu sudah dibongkar ya dua minggu lalu. Kemarin kita mengawal ya pembongkaran itu," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, Junaedi saat ditemui pada Jumat.

Pembangunannya sudah dimulai minggu lalu. "Kemarin, Rabu (18/10) seremonial peletakan pancang sudah dilakukan," ungkapnya.

Ia menyebutkan, pembangunan ditargetkan selesai pada Desember 2023. "Pembangunan tetap kita targetkan selesai sekitar Desember (2023). Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada waktu tambahan nanti," ujar Junaedi.

Junaedi menyebutkan,pembangunan dua sekolah ramah lingkungan tersebut merupakan program dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Polisi edukasi keselamatan lalu lintas dan kenakalan remaja di sekolah

Adapun pemilihan lokasi pembangunan terletak di Kelurahan Kembangan Utara dan Kelurahan Grogol dikarenakan belum adanya SMP Negeri di dua kelurahan tersebut.

Lokasi pertama, yakni SDN Kembangan Utara 04 dan lokasi kedua SDN Grogol 05. Pembangunan SMP yang baru akan bersamaan
dengan renovasi total dua unit SDN tersebut.

"Jadi masing-masing (kelurahan) nanti punya SD dan SMP ramah lingkungan di satu komplek," kata Junaedi.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dikdas dan PKLK) Sudin Pendidikan Wilayah II Jakbar, M Wawu Almubasir menjelaskan, konsep ramah lingkungan berarti lingkungan sekolah yang hijau dan juga sumber listrik dari tenaga sinar matahari.

"Intinya, pembangunannya ramah lingkungan," kata Wawu.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Barat diminta laporkan murid terlibat tawuran

Ia menyebutkan, awalnya SDN yang menjadi lokasi pembangunan akan digusur total. Kemudian dibangun lagi bersamaan dengan pembangunan SMP yang baru.

"Jadi di Kelurahan Kembangan Utara dan Kelurahan Grogol akan ada masing-masing satu SDN dan satu SMP baru," katanya.

Pihaknya sudah melakukan survei lokasi dan cukup untuk pembangunan masing-masing dua sekolah. "Luas masing-masing dari kedua lokasi pembangunan sekitar 7.000 m2. Jadi cukup luas," kata Wawu.

"Harapannya tahun ajaran baru, semua sekolahnya sudah jadi," kata Wawu.