Pengamat: Ganjar-Mahfud berpeluang gaet suara kaum muda
20 Oktober 2023 20:39 WIB
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kiri) menyapa pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). (ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/app/aww)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menilai pasangan bakal capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berpeluang besar menggaet mayoritas suara kaum pemuda di Pilpres 2024.
"Program-program yang memiliki aspek rasionalitas yang basisnya adalah pemilih kaum muda. Ini mesti dikemas menjadi satu di kampanye politik yang tepat. Saya kira peluang untuk mendapat dukungan kaum muda ini cukup menjanjikan," kata Ade dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PDIP instruksikan kepala daerah muda jadi jubir Ganjar-Mahfud
Hal itu dapat terwujud apabila Ganjar-Mahfud harus punya visi-misi yang sejalan dengan kebutuhan kaum muda dan bisa diterjemahkan menjadi program-program yang terukur dan rasional.
Untuk diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud dideklarasikan di kantor DPP PDI Perjuangan di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
Tak lama setelah diumumkan sebagai pasangan capres dan cawapres, Ganjar-Mahfud bertolak ke Gedung Arsip Nasional RI.
Di gedung itu, Ganjar-Mahfud menghadiri deklarasi dukungan dari sejumlah kelompok pemuda.
Dalam acara yang diinisiasi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPNGP) itu, Ganjar berucap ingin melamar seluruh pemuda Indonesia bergabung bersama Ganjar-Mahfud demi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Ade menilai lamaran Ganjar itu merupakan sinyal dari pasangan Ganjar-Mahfud untuk menginisiasi kontrak politik dengan pemilih muda dan pemula. Baik Ganjar maupun Mahfud, kata Ade, sadar kaum muda merupakan ceruk pemilih terbesar yang perlu digandeng di Pilpres 2024.
"Karena pada rentang usia antara 17-40 tahun, pemilih muda ini ada sekitar lebih 52 persen dari pemilih. Ini menunjukkan keseriusan mereka untuk menggarap segmentasi dari pemuda sebagai basis potensial yang memiliki kontribusi besar dari perolehan suara mereka," ujarnya.
Ade mengatakan Ganjar dan Mahfud perlu segera tampil di hadapan pemilih muda dan menyampaikan gagasannya di bidang ekonomi, kesehatan mental dan birokrasi.
Tak kalah penting, Ganjar-Mahfud juga perlu merancang program yang orientasinya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi kaum muda.
"Sehingga perlu kerja-kerja politik yang intens untuk meyakinkan pemilih dari kalangan kaum muda. Ini soal mampu atau tidak membangun pesan. Biasanya pemilih muda ini sangat visioner dan cenderung melihat hal-hal yang bersifat rasional dan proven," ucap Ade.
Baca juga: PDIP yakin Ganjar menang 95 persen di Bali di luar efek Jokowi
Baca juga: PDIP soal Gibran jadi cawapres Prabowo: Sudah deklarasi Ganjar-Mahfud
"Program-program yang memiliki aspek rasionalitas yang basisnya adalah pemilih kaum muda. Ini mesti dikemas menjadi satu di kampanye politik yang tepat. Saya kira peluang untuk mendapat dukungan kaum muda ini cukup menjanjikan," kata Ade dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PDIP instruksikan kepala daerah muda jadi jubir Ganjar-Mahfud
Hal itu dapat terwujud apabila Ganjar-Mahfud harus punya visi-misi yang sejalan dengan kebutuhan kaum muda dan bisa diterjemahkan menjadi program-program yang terukur dan rasional.
Untuk diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud dideklarasikan di kantor DPP PDI Perjuangan di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
Tak lama setelah diumumkan sebagai pasangan capres dan cawapres, Ganjar-Mahfud bertolak ke Gedung Arsip Nasional RI.
Di gedung itu, Ganjar-Mahfud menghadiri deklarasi dukungan dari sejumlah kelompok pemuda.
Dalam acara yang diinisiasi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPNGP) itu, Ganjar berucap ingin melamar seluruh pemuda Indonesia bergabung bersama Ganjar-Mahfud demi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Ade menilai lamaran Ganjar itu merupakan sinyal dari pasangan Ganjar-Mahfud untuk menginisiasi kontrak politik dengan pemilih muda dan pemula. Baik Ganjar maupun Mahfud, kata Ade, sadar kaum muda merupakan ceruk pemilih terbesar yang perlu digandeng di Pilpres 2024.
"Karena pada rentang usia antara 17-40 tahun, pemilih muda ini ada sekitar lebih 52 persen dari pemilih. Ini menunjukkan keseriusan mereka untuk menggarap segmentasi dari pemuda sebagai basis potensial yang memiliki kontribusi besar dari perolehan suara mereka," ujarnya.
Ade mengatakan Ganjar dan Mahfud perlu segera tampil di hadapan pemilih muda dan menyampaikan gagasannya di bidang ekonomi, kesehatan mental dan birokrasi.
Tak kalah penting, Ganjar-Mahfud juga perlu merancang program yang orientasinya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi kaum muda.
"Sehingga perlu kerja-kerja politik yang intens untuk meyakinkan pemilih dari kalangan kaum muda. Ini soal mampu atau tidak membangun pesan. Biasanya pemilih muda ini sangat visioner dan cenderung melihat hal-hal yang bersifat rasional dan proven," ucap Ade.
Baca juga: PDIP yakin Ganjar menang 95 persen di Bali di luar efek Jokowi
Baca juga: PDIP soal Gibran jadi cawapres Prabowo: Sudah deklarasi Ganjar-Mahfud
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: