"Kita jangan sampai ada investasi yang menanamkan modalnya di daerah ini bisa menimbulkan kerusakan alam," kata Iti Oktavia dalam keterangannya di Lebak, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mendukung akselerasi percepatan investasi bekerja sama dengan pemerintah pusat, provinsi dan Kementerian
Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Para investasi yang akan membuka usahanya di Kabupaten Lebak investasi hijau dan ramah lingkungan sehingga bisa menjamin kelestarian alam, terlebih pemerintah daerah mengembangkan wisata Geopark Bayah Dome.
Untuk itu, para investasi tentu diutamakan yang bergerak dibidang pengelolaan perkebunan, perikanan dan pertanian.
Bahkan, investasi di kawasan industri seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cileles di antaranya produksi aneka makanan dan minuman.
Kawasan industri itu berada di daerah hijau, sehingga diutamakan investasi berwawasan lingkungan.
"Kami komitmen mengutamakan investasi hijau dan ramah lingkungan agar terjaga kelestarian alam," katanya menjelaskan.
Menurut bupati, potensi investasi di Kabupaten Lebak sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mampu mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Apalagi, saat ini ditunjang sarana infrastruktur jalan tol Serang - Panimbang juga Commuterline Rangkasbitung - Jakarta.
Disamping itu juga terdapat proyek strategis nasional di antaranya Kota Baru Maja dan Bendungan Karian yang rampung akhir tahun 2023.
"Kami meyakini dua atau tiga tahun ke depan wilayah Lebak bisa terealisasi menjadi kawasan industri, perumahan, pariwisata dan pusat ekonomi di Banten," katanya menjelaskan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Yadi Gunawan mengatakan selama ini, kondisi alam di daerah ini masih hijau dan asri, sehingga tidak boleh ada pabrik-pabrik yang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan.
Pihaknya mengutamakan investasi hijau dan berwawasan lingkungan dan dapat melakukan pengurangan polusi, bahan bakar fosil.
"Saya kira investasi hijau dan ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif terhadap pelestarian alam," katanya menambahkan.
Yadi menyebutkan, pihaknya tidak hanya fokus mengenai aspek hijau, namun kegiatan investasi ini juga memperhatikan faktor sosial dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG).
Dengan demikian, investasi berwawasan lingkungan mampu memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan.
"Kami mengutamakan investasi berwawasan lingkungan sesuai dengan kondisi Lebak sebagai daerah penghijauan," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mendukung investasi berwawasan lingkungan karena menjadi bagian penting, terlebih wilayah ujung barat Provinsi Banten itu merupakan daerah reboisasi penghijauan.
Wilayah Kabupaten Lebak juga merupakan kawasan hulu di Provinsi Banten, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan ekosistem flora dan fauna.
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis target investasi Rp1,3 triliun terealisasi
Baca juga: Menteri Investasi optimistis Lebak jadi kawasan pertumbuhan ekonomi