Kepala Satgas BPBD DKI Korwil Jakarta Timur Sukendar ketika dikonfirmasi di Jakarta, mengatakan, pihaknya bersama Dinas Sosial dan Tagana memberikan layanan untuk menghilangkan traumatik korban.
"Kami melakukan kepada anak-anak serupa menggelar permainan, bernyanyi, menggambar, mewarnai dan terhadap orang tua memberikan relaksasi," ujarnya.
Dia berharap kegiatan itu dapat menjadi solusi dan membuat pola pikir serta jiwa para penyintas kebakaran menjadi lebih tenang dan rileks selama di pengungsian yang berada di Lapangan Posyandu.
Baca juga: Obat nyamuk picu kebakaran 20 rumah di Rawamangun
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penyintas kebakaran yang mengungsi di tenda pengungsian sebanyak 100 orang.
BPBD DKI juga memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi berupa sarung (133 lembar), selimut (33 lembar), terpal (11 lembar), matras (25 pcs), 12 paket Family Kit dan 10 paket Kidsware.
Baca juga: Sebuah rumah dan restoran hangus terbakar di Rawamangun
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (19/10) mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB ketika salah satu pemilik rumah membakar obat nyamuk.
Tetapi, kata dia, obat nyamuk tersebut membakar kertas tatakan sehingga menimbulkan penyalaan api dan akhirnya membesar tidak terkendali.
Baca juga: Dua orang alami luka bakar di Rawamangun
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun akibat kejadian ini, sekitar 27 KK atau 145 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya.
"Kerugian ditaksir mencapai Rp1,8 miliar," kata Gatot.