Anak zebra lahir di KB Surabaya
4 Juni 2013 16:13 WIB
Ilustrasi zebra di alam liar. Zebra termasuk jenis kuda yang cukup sulit dijinakkan dan didomestikasi untuk diternakkan. (Chris Johns/National Geographic)
Surabaya (ANTARA News) - Satu anak zebra betina dilahirkan induknya sehingga menambah koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya. Zebra bocah itu diberi nama Mentari.
"Lahirnya pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 05.00 WIB. Karena kelahirannya tepat dengan terbitnya matahari maka kami namai Mentari," ujar Humas KBS, Agus Supangkat, kepada wartawan, Selasa.
Dengan kelahiran tersebut maka satwa jenis zebra di KBS bertambah menjadi dua zebra (Equus zebra), yakni Mentari dan induknya, Arusha, yang saat ini berusia 20 tahun. Arusha didatangkan KBS dari Berlin, Jerman, sekitar 15 tahun lalu.
Sebenarnya, ada satu lagi zebra bernama Joko yang juga bapak Mentari. Namun, pada 16 Mei lalu, Joko ditemukan mati karena menabrakkan tubuhnya ke pagar kandang. Saat itu, usia kehamilan Arusha sekitar 12 bulan.
Agus menjelaskan, Mentari lahir dalam kondisi normal dibantu petugas medis dan tim kesehatan hewan milik KBS. Sejam setelah lahir, zebra yang lahir dengan berat 15 kilogram tersebut sudah langsung berdiri dan berjalan di sekitar kandang.
Lahirnya Mentari menambah koleksi satwa di KBS yang jumlahnya mencapai lebih dari 4.000 hewan. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, ia dimasukkan di kandang secara khusus bersama induknya dan belum bisa disaksikan langsung oleh pengunjung.
"Kalau sudah siap dan diizinkan, Mentari akan dipindahkan ke kandang dan bisa dilihat pengunjung secara umum, seperti satwa-satwa lainnya," kata dia.
Sementara itu, beberapa koleksi satwa baru milik KBS saat ini juga masih disimpan di kandang khusus sebagai bentuk adaptasi. Salah satunya Moritz, seekor jerapah jantan berusia setahun 9 bulan dari Berlin Zoo yang didatangkan pada Selasa (21/5).
"Semua hewan setelah melakukan perjalanan jauh, sangat rentan stress. Jadi, untuk sementara masih sensitif dengan kehadiran manusia dan butuh proses adaptasi. Setelah siap, baru akan diperkenalkan dan menghuni kandang jerapah seperti sebelum-sebelumnya," kata Agus.
Tidak hanya itu saja, beberapa koleksi satwa lainnya dari Afrika yang baru datang juga akan diperkenalkan.
"Lahirnya pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 05.00 WIB. Karena kelahirannya tepat dengan terbitnya matahari maka kami namai Mentari," ujar Humas KBS, Agus Supangkat, kepada wartawan, Selasa.
Dengan kelahiran tersebut maka satwa jenis zebra di KBS bertambah menjadi dua zebra (Equus zebra), yakni Mentari dan induknya, Arusha, yang saat ini berusia 20 tahun. Arusha didatangkan KBS dari Berlin, Jerman, sekitar 15 tahun lalu.
Sebenarnya, ada satu lagi zebra bernama Joko yang juga bapak Mentari. Namun, pada 16 Mei lalu, Joko ditemukan mati karena menabrakkan tubuhnya ke pagar kandang. Saat itu, usia kehamilan Arusha sekitar 12 bulan.
Agus menjelaskan, Mentari lahir dalam kondisi normal dibantu petugas medis dan tim kesehatan hewan milik KBS. Sejam setelah lahir, zebra yang lahir dengan berat 15 kilogram tersebut sudah langsung berdiri dan berjalan di sekitar kandang.
Lahirnya Mentari menambah koleksi satwa di KBS yang jumlahnya mencapai lebih dari 4.000 hewan. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, ia dimasukkan di kandang secara khusus bersama induknya dan belum bisa disaksikan langsung oleh pengunjung.
"Kalau sudah siap dan diizinkan, Mentari akan dipindahkan ke kandang dan bisa dilihat pengunjung secara umum, seperti satwa-satwa lainnya," kata dia.
Sementara itu, beberapa koleksi satwa baru milik KBS saat ini juga masih disimpan di kandang khusus sebagai bentuk adaptasi. Salah satunya Moritz, seekor jerapah jantan berusia setahun 9 bulan dari Berlin Zoo yang didatangkan pada Selasa (21/5).
"Semua hewan setelah melakukan perjalanan jauh, sangat rentan stress. Jadi, untuk sementara masih sensitif dengan kehadiran manusia dan butuh proses adaptasi. Setelah siap, baru akan diperkenalkan dan menghuni kandang jerapah seperti sebelum-sebelumnya," kata Agus.
Tidak hanya itu saja, beberapa koleksi satwa lainnya dari Afrika yang baru datang juga akan diperkenalkan.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: