Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amien Suyitno menyatakan bahwa musik bisa menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama dan menjaga keberagaman di Indonesia.

"Musik memiliki makna yang dalam, dengan musik, kita bisa bersujud atau bertasbih. Musik juga bisa digunakan sebagai instrumen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar Suyitno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pernyataan Suyitno tersebut disampaikan saat menghadiri Grand Final Lomba Musik Moderasi Beragama yang digelar di Hall Theater Gedung Menara Phinisi UNM, Kota Makassar.

Baca juga: Kemenag kukuhkan jaringan diaspora penggerak moderasi beragama

Menurut dia, musik yang dipertunjukkan dalam lomba tersebut mengandung visi dan makna yang mendalam soal nilai-nilai moderasi beragama.

Musik, kata dia, bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan alat untuk membangun keberagaman umat dan mempromosikan moderasi beragama.

"Ini bukti konkret, bagaimana musik dapat mempersatukan beragam elemen dalam masyarakat, dan menjadikan keberagaman sebagai salah satu aset terbesar Indonesia," katanya.

Baca juga: Balitbang Kemenag gelar festival film pendek perkuat moderasi beragama

Lomba tersebut, kata dia, tidak hanya mempertunjukkan bakat-bakat musik terbaik di Indonesia, tetapi juga menjadi wujud nyata bagaimana seni dan budaya dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Adapun hasil penilaian dewan juri memutuskan pemenang lomba yakni Donny Evans asal Banjarmasin sebagai juara pertama, Indiva Voice asal Medan (juara kedua), dan Abihome Team asal Palembang (juara ketiga).

Baca juga: Kemenag optimalkan media sosial gaungkan moderasi beragama

Gelaran ini dirangkai dengan temu wicara Moderasi Beragama di Kalangan Gen Z. Para peserta unjuk karya di hadapan tiga dewan juri, yaitu Dik Doank, Athie Jad n Sugy, dan Rere Art2tonic.