Kemendagri tekankan peran penting pamong praja IPDN
19 Oktober 2023 20:18 WIB
Sekjen Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi Purna Praja IPDN Angkatan XXIX Gelombang II Tahun 2023 di Resimen Induk Kodam Jayakarta (Rindam Jaya), Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro menekankan peran penting pamong praja lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Pamong praja berperan penting sebagai perekat sekaligus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Suhajar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, peran yang diemban pamong praja tak kalah penting dengan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Untuk itu, dirinya menekankan para peserta agar memahami peran tersebut.
Suhajar juga menyoroti pentingnya peran pamong praja dalam membantu daerah menyusun rencana pembangunan yang selaras dengan pemerintah pusat.
Hal ini mengartikan bahwa para pamong praja memiliki tugas utama dalam memastikan setiap langkah pembangunan daerah selaras dengan visi dan misi negara.
“Siapa yang mengawal rencana pembangunan daerah agar in line dengan rencana pembangunan pemerintah Bapak Presiden? Siapa yang menyusunnya? yang menyusunnya adalah pegawai-pegawai pemerintah daerah, dan Anda ada di dalamnya,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.996 orang dilatih dengan penyelenggaraan terbagi dalam 4 tahapan yaitu Papua sebanyak 149 orang, Papua Barat sebanyak 75 orang, Gelombang I sebanyak 908 orang dan Gelombang II sebanyak 865 orang.
Kegiatan ini digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.
Lebih lanjut, dia menegaskan, tugas pamong praja tidak hanya terbatas pada wilayah kota-kota besar. Namun, mereka memiliki tanggung jawab untuk membantu jalannya pemerintahan di daerah-daerah terpencil dan pedalaman yang seringkali memiliki tantangan tersendiri.
Baca juga: Kemendagri ajak desa hidupkan "lilin" untuk terangi RI
Baca juga: Kemendagri minta Aceh dan Sumut berkoordinasi sukseskan PON XXI 2024
Baca juga: Kemendagri: Dana desa jadi kail untuk gali potensi kearifan lokal
"Pamong praja berperan penting sebagai perekat sekaligus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Suhajar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, peran yang diemban pamong praja tak kalah penting dengan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Untuk itu, dirinya menekankan para peserta agar memahami peran tersebut.
Suhajar juga menyoroti pentingnya peran pamong praja dalam membantu daerah menyusun rencana pembangunan yang selaras dengan pemerintah pusat.
Hal ini mengartikan bahwa para pamong praja memiliki tugas utama dalam memastikan setiap langkah pembangunan daerah selaras dengan visi dan misi negara.
“Siapa yang mengawal rencana pembangunan daerah agar in line dengan rencana pembangunan pemerintah Bapak Presiden? Siapa yang menyusunnya? yang menyusunnya adalah pegawai-pegawai pemerintah daerah, dan Anda ada di dalamnya,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.996 orang dilatih dengan penyelenggaraan terbagi dalam 4 tahapan yaitu Papua sebanyak 149 orang, Papua Barat sebanyak 75 orang, Gelombang I sebanyak 908 orang dan Gelombang II sebanyak 865 orang.
Kegiatan ini digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.
Lebih lanjut, dia menegaskan, tugas pamong praja tidak hanya terbatas pada wilayah kota-kota besar. Namun, mereka memiliki tanggung jawab untuk membantu jalannya pemerintahan di daerah-daerah terpencil dan pedalaman yang seringkali memiliki tantangan tersendiri.
Baca juga: Kemendagri ajak desa hidupkan "lilin" untuk terangi RI
Baca juga: Kemendagri minta Aceh dan Sumut berkoordinasi sukseskan PON XXI 2024
Baca juga: Kemendagri: Dana desa jadi kail untuk gali potensi kearifan lokal
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: