Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita melepas ekspor ikan sarden produk Pasific Harvest Banyuwangi, Jawa Timur, ke Jerman dengan nilai kontrak 2,2 juta dolar AS.

"Jerman selama ini dikenal salah satu negara Eropa yang menerapkan standar tinggi untuk barang-barang impor yang masuk ke negaranya. Dengan masuknya sarden Banyuwangi ke pasar Jerman, ini menandakan kualitas produk Banyuwangi sangat tinggi," kata Menteri Perindustrian usai melepas ekspor ikan sarden di Pasific Harvest Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Menurut Gumiwang, kesuksesan menembus pasar Jerman ini menandakan jika kualitas produk ikan yang dikemas dalam kaleng asal Banyuwangi sangat tinggi.

Ia menjelaskan bahwa Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.

Keberhasilan pabrik pengalengan ikan di Banyuwangi yang sukses mengekspor ikan kaleng ke negara tersebut menandakan sebuah proses dengan standar yang baik.

"Ini berarti mulai bahannya, proses produksinya, pengalengannya semuanya sudah melewati prosedur yang masuk dengan standar kualitas mereka. Semoga ke depan semakin banyak negara Eropa yang akan mengikuti," ujar Menteri.

Di Indonesia sendiri, katanya, merupakan negara 10 besar pengekspor produk perikanan di dunia. Gumiwang optimistis produktivitas pabrik pengalengan ikan yang ada di Banyuwangi bisa mendongkrak posisi Indonesia untuk bisa masuk ke dalam lima besar dunia.

"Saya sudah komunikasi untuk upaya mendorong produktivitas pabrik ini agar bisa sampai dua kali lipat dari sekarang. Pemerintah akan mengupayakan sejumlah dukungan seperti bahan baku dan kaleng untuk pengemasannya," ujarnya.

Sementara Manajer Ekspor Pacific Harvest, Anang Kurniawan menyebutkan ekspor ikan kaleng ke Jerman pada hari Kamis untuk memenuhi total kontrak 30 kontainer produk ikan kaleng senilai 2,2 juta dolar AS, terdiri atas 12 kontainer ikan sarden dan 18 kontainer ikan tuna.

"Jerman adalah pasar baru kami, sebelumnya pasar terbesar ekspor kami adalah negara-negara Asia dan Afrika. Ya total ada 75 negara," katanya.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan jika pelaksanaan ekspor kali ini sangat berarti bagi daerah karena turut menggerakkan perekonomian di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

"Dengan adanya kegiatan ekspor yang berkelanjutan serta bertambahnya pasar ekspor produk ikan kaleng, berarti juga menggerakkan perekonomian warga Banyuwangi," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi gandeng eksportir kirim buah naga ke mancanegara
Baca juga: LPEI dan Pemkab Banyuwangi kolaborasi kembangkan produk unggulan
Baca juga: Pemkab Banyuwangi tangani sampah terintegrasi dari hulu hingga hilir