Gaza (ANTARA) - Sebanyak 3.785 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel di Gaza sejak perang mulai pecah pada 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Sementara itu, jumlah warga sipil yang terluka selama perang ini tercatat lebih dari 12 ribu orang, kata kementerian kesehatan di Gaza pada Kamis.

Dari total warga Palestina yang terbunuh, sebanyak 1.524 adalah anak-anak dan 1.000 adalah perempuan, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dalam konferensi pers.

Al-Qudra menambahkan, 44 petugas kesehatan tewas di Gaza sementara empat rumah sakit dan 14 layanan klinik kesehatan berhenti beroperasi.

“Tidak ada stok obat di rumah sakit mana pun di Gaza,” kata Al-Qudra, menambahkan.

Ia menyeru masyarakat internasional untuk mempercepat pengiriman bantuan ke Gaza.

Sebelumnya beberapa negara seperti Turki dan Mesir menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati orang-orang Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel baru-baru ini di Gaza.

Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (18/10) menyatakan bahwa Turki menetapkan masa berkabung nasional untuk menghormati ribuan orang yang meninggal, yang sebagian besar adalah anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah.

Bendera Turki di semua bangunan publik dan perwakilan asing di seluruh negeri telah diturunkan setengah tiang sebagai tanda berkabung.

Mesir juga menyatakan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati para korban serangan udara Israel di sebuah rumah sakit di Gaza.

Gaza saat ini mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tanpa listrik, dan air, makanan, bahan bakar. Persediaan medis juga menipis.



Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia kirim 27 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza

Baca juga: Mesir izinkan 20 truk pembawa bantuan kemanusiaan masuki Gaza




Serangan udara Israel ke RS di Gaza tewaskan 500 orang