Makassar (ANTARA) - Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Kanwil Kemenkumham Sulsel, Alimuddin mengapresiasi dan menghargai para pengungsi luar negeri yang ikut menjadi sukarelawan atau volunter kesehatan.

"Ini merupakan hal sangat positif bagi seluruh pihak. Bagi pengungsi, ini akan menjadi tambahan ketrampilan dan juga dapat menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat," ujarnya di Makassar, Kamis.

Alimuddin mengatakan tambahan keahlian dari para pengungsi diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengungsi untuk mendapatkan pemukiman kembali ke negara ketiga atau resettlement dengan jalur lain.

Ia pun mengatakan resettlement merupakan cita-cita dari seluruh pengungsi dan ada tiga jalur khusus yang tersedia selain menunggu panggilan dari negara penerima.

Baca juga: Rudenim Makassar kawal restlement tiga pengungsi luar negeri

Baca juga: Rudenim Makassar kawal resettlement 32 pengungsi selama September 2023


Beberapa jalur khusus itu ialah private sponsor, scholarship dan talent beyond boundaries (TBB). Jalur TBB ini adalah jalur resettlement yang dikhususkan untuk pengungsi yang aktif dan mempunyai sertifikat ataupun keahlian khusus.

"Jadi sebenarnya, menjadi volunter seperti volunter kesehatan itu akan menjadi nilai tambah bagi para pengungsi untuk dipilih mengikuti program resettlement," katanya.

Sementara itu, perwakilan International Organization for Migration (IOM) area Makassar Yudha mengatakan kegiatan volunter kesehatan itu diharapkan menjadi wadah komunikasi antara pemangku kepentingan karena salah satu permasalahan yang kerap timbul dikarenakan adanya miskomunikasi.

Dalam dialog ini juga turut dihadiri oleh pengungsi luar negeri yang dipersiapkan sebagai volunter Kader Kesehatan.

"Beberapa pengungsi dipilih dan telah diberikan pelatihan selama dua bulan sebagai pelayanan kesehatan di Unhas. Mereka mau berkontribusi secara nyata ke masyarakat dengan menjadi kader kesehatan. Harapan kami mereka nantinya bisa dimanfaatkan di fasilitas kesehatan," kata Yuda.

Salah seorang pengungsi asal Srilanka, Katir, mengusulkan agar tenaga kesehatan pengungsi ini dapat segera diberdayakan karena mereka sangat antusias untuk bisa membantu masyarakat.

Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Makassar, dr Andri mengapresiasi pembentukan kader kesehatan pengungsi yang digelar oleh IOM.

"Saya sangat mengapresiasi pembentukan kader kesehatan ini, untuk teknisnya nanti kami akan rapatkan, kira-kira mereka dapat ditempatkan di mana," ucapnya.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh IOM itu melibatkan Kesbangpol Makassar selalu Ketua Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) Makassar, Polrestabes Makassar, Rudenim Makassar, Dinas Kesehatan dan lainnya.*

Baca juga: Satgas PPLN Makassar tertibkan sepeda motor pengungsi luar negeri

Baca juga: Makassar pindahkan 53 pengungsi migran selama 2023