BI dan Bank Dunia siapkan modul untuk kembangkan UMKM
19 Oktober 2023 17:38 WIB
Tangkapan layar - Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Irene Heniwati memberi sambutan dalam webinar bertajuk, “Program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak 2023” oleh Visa yang diselenggarakan secara daring, dipantau dari Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA/Aplikasi tangkapan layar
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia bersama Bank Dunia menyiapkan modul pelatihan layanan keuangan digital atau Digital Financial Service dalam rangka mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Buku ini berisi langkah-langkah praktis bagi UMKM untuk mengakses layanan keuangan digital,” ujar Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Irene Heniwati di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan dalam webinar bertajuk, “Program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak 2023” oleh Visa yang diselenggarakan secara daring.
Selain memberikan langkah-langkah praktis bagi UMKM untuk mengakses layanan keuangan digital, Irene juga mengatakan bahwa modul tersebut juga akan mencakup langkah-langkah bagi para pelaku UMKM untuk mengakses produk yang mendukung pengembangan usaha.
Dikutip dari dokumen resmi ringkasan laporan Bank Dunia bertajuk, “Bukan Sekedar Unicorn: Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Inklusi di Indonesia”, pengembangan Digital Financial Service bertujuan untuk mempromosikan solusi pembayaran keuangan dan pembayaran digital.
Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa Digital Financial Service bertujuan untuk melayani bagian masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dan/atau di mana layanan bank tidak mencukupi.
Irene berharap agar modul Digital Financial Service dapat meningkatkan inklusivitas dan literasi keuangan bagi para pelaku UMKM.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung terkait risiko digitalisasi, seperti penipuan produk, penipuan melalui telepon, hipnotis, pencurian data, penyalahgunaan sim card, hingga isu keamanan siber.
“Upaya mendorong UMKM naik kelas perlu dibarengi dengan keberdayaan UMKM sebagai konsumen,” ucap Irene.
Para pelaku UMKM, menurut Irene, harus menyadari apa saja risiko yang akan mereka hadapi dalam pemakaian produk layanan digital. Dengan demikian, kata dia, mereka bisa menghindari produk layanan digital dengan risiko tinggi.
“Buku ini berisi langkah-langkah praktis bagi UMKM untuk mengakses layanan keuangan digital,” ujar Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Irene Heniwati di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan dalam webinar bertajuk, “Program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak 2023” oleh Visa yang diselenggarakan secara daring.
Selain memberikan langkah-langkah praktis bagi UMKM untuk mengakses layanan keuangan digital, Irene juga mengatakan bahwa modul tersebut juga akan mencakup langkah-langkah bagi para pelaku UMKM untuk mengakses produk yang mendukung pengembangan usaha.
Dikutip dari dokumen resmi ringkasan laporan Bank Dunia bertajuk, “Bukan Sekedar Unicorn: Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Inklusi di Indonesia”, pengembangan Digital Financial Service bertujuan untuk mempromosikan solusi pembayaran keuangan dan pembayaran digital.
Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa Digital Financial Service bertujuan untuk melayani bagian masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dan/atau di mana layanan bank tidak mencukupi.
Irene berharap agar modul Digital Financial Service dapat meningkatkan inklusivitas dan literasi keuangan bagi para pelaku UMKM.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung terkait risiko digitalisasi, seperti penipuan produk, penipuan melalui telepon, hipnotis, pencurian data, penyalahgunaan sim card, hingga isu keamanan siber.
“Upaya mendorong UMKM naik kelas perlu dibarengi dengan keberdayaan UMKM sebagai konsumen,” ucap Irene.
Para pelaku UMKM, menurut Irene, harus menyadari apa saja risiko yang akan mereka hadapi dalam pemakaian produk layanan digital. Dengan demikian, kata dia, mereka bisa menghindari produk layanan digital dengan risiko tinggi.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023
Tags: