Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di Tangerang, Provinsi Banten, pada Rabu (18/10) yang melibatkan ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membidik perluasan pasar ekspor saat pameran itu banyak dihadiri pengunjung dari luar negeri.

Pemerintah menargetkan nilai transaksi perdagangan selama pameran itu mencapai 11 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.841).

"Pameran perdagangan tahun ini diharapkan berkontribusi meningkatkan ekspor," kata Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga dalam laporannya di acara pembukaan pada Rabu pagi.

Pameran tersebut digelar secara fisik di Indonesia Convention Center (ICE) BSD City, Tangerang, Provinsi Banten, hingga 22 Oktober, sementara pameran virtualnya berlangsung hingga 18 Desember mendatang. Beragam komoditas dipamerkan dalam ajang ini, seperti makanan, produk kecantikan, produk kimia, hingga fesyen dan aksesori.

Tercatat ada 1.542 pelaku usaha yang berpartisipasi sebagai ekshibitor serta 11.322 calon pembeli yang datang dari 144 negara. Kementerian Perdagangan RI telah mencatat 187 nota kesepahaman (MoU) kontrak misi pembelian (buying mission) dari 32 negara.

PT Tri Jaya Tangguh merupakan salah satu pelaku usaha yang berpartisipasi di TEI 2023. Perusahaan yang berbasis di Gorontalo itu menawarkan sejumlah produk mulai dari produk olahan santan kemasan, minuman air kelapa, hingga kelapa parut kering.

Direktur pemasaran perusahaan tersebut Arie Sebastian berharap pameran tersebut bisa membantunya bertemu dengan lebih banyak calon pembeli, khususnya dari luar negeri. Perusahaannya selama ini telah mengekspor produk olahan kelapa ke Eropa.

"Kita berharap (produk) santan maupun air kelapa kemasan ini bisa lebih banyak diekspor ke negara-negara yang belum pernah kita datangi, seperti negara-negara Afrika, misalnya Mesir," ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan Kharisma dari Sundoro Indonesia, UMKM yang memproduksi bakmi Jogja kemasan. Usaha rumahan yang semula hanya berupa warung makan itu kini mulai merambah ekspor ke Malaysia dan Singapura meski jumlahnya masih kecil.

Kharisma berharap pameran kali ini dapat membantu produknya makin dikenal calon pembeli. Sejak dibuka Rabu pagi, beberapa calon pembeli dari luar negeri sudah berkunjung ke stan Sundoro untuk bertanya-tanya mengenai produk mereka.