Garut (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menunjukkan penurunan.

"Aktivitas gunung terus menunjukkan penurunan sejak 23 Mei. Meskipun sudah menurun status tetap siaga belum turun menjadi waspada," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan, PVMBG, Tresno, di Garut, Senin.

Menurut dia, penurunan kegempaan tektonik dan vulkanik Gunung Papandayan akan menjadi dasar diturunkannya status gunung dari siaga menjadi waspada atau normal.

Keputusan status gunung, kata Tresno, ditetapkan oleh kantor PVMBG di Bandung degan mengkaji terlebih dahulu hasil rekamanan kegempaan Gunung Papandayan.

"Hasil yang terekam di pos akan dievaluasi dulu dan pusat yang menetapkan keputusan status secara teliti," kata Tresno.

Berdasarkan data kegempaan yang terekam alat seismograf di pos pengamatan Gunung Papandayan, Senin mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB terjadi tiga kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa tektonik lokal, empat kali gempa vulkanik B, dan dua kali gempa vulkanik A.

Tingkat kegempaan itu lebih rendah dibandingkan kegempaan sejak ditetapkan awal Mei 2013 yang mencapai lebih dari 20 kali gempa setiap harinya bahkan pernah mencapai ratusan kali berbagai jenis gempa.

"Sebelumnya gempa terjadi cukup banyak kemudian pusat tanggal 5 Mei menetapkan Gunung Papandayan status siaga. Sekarang aktivitas kembali menurun, hanya beberapa kali gempa saja," kata Tresno.

Status siaga itu, PVMBG menambah tiga alat pendeteksi seismik atau aktivitas gempa di kawasan Gunung Papandayan untuk mendapatkan hasil rekam kegempaan lebih akurat dan merata.

Sebelumnya Pos Pengamatan Gunung Papandayan hanya dapat mengamati hasil kegempaan dengan dua alat seismik yang disimpan disekitar puncak gunung.

Selain alat pendeteksi tersebut, PVMBG memasang alat CCTV untuk melihat langsung secara visual Gunung Papandayan di kantor Pos Pengamatan.

(KR-FPM/Y003)