"Biasanya mereka tidak bisa masuk dunia usaha, dunia industri karena dia tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri tersebut," katanya saat ditemui di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang, Banten, Rabu.
Oleh karena itu, kata Ida, salah satu cara untuk menurunkan pengangguran adalah dengan menyiapkan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Baca juga: RI dan Austria pererat kerja sama pelatihan vokasi lewat BBPVP Serang
Ia mengatakan, angka pengangguran di Serang masih cukup tinggi, dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata nasional.Baca juga: RI dan Austria pererat kerja sama pelatihan vokasi lewat BBPVP Serang
"Pengangguran di Serang cukup tinggi. Kalau pengangguran nasional kita kan sudah berada pada angka 5,4 persen. Sementara pengangguran di Serang sekitar 10 persen, kalau Banten sekitar delapan persen," katanya.
Ida juga berharap dengan adanya Balai Pelatihan Vokasi ini dapat menurunkan pengangguran di Provinsi Banten ke depannya.
Baca juga: Menaker: Revitalisasi pelatihan vokasi terobosan tingkatkan SDM
Selain itu, Kemnaker juga telah melakukan perjanjian kerja sama dengan 50 perusahaan yang ada di Provinsi Banten, untuk memastikan peserta setelah selesai pelatihan mendapatkan penempatan di perusahaan tersebut.Baca juga: Menaker: Revitalisasi pelatihan vokasi terobosan tingkatkan SDM
"Kerja sama ini adalah salah satu yang dilakukan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan itu setelah selesai maka kita harapkan ada penempatan di perusahaan-perusahaan tersebut. Jadi, yang kita lakukan itu adalah pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja," katanya.
Ida menjelaskan, adanya pengembangan BLK Maritim di BBPVP Serang adalah salah satu wujud dari sembilan lompatan Kemnaker untuk menurunkan angka pengangguran dengan cara menyiapkan kompetensi para pekerjanya.
Baca juga: Menaker: Pendidikan vokasi harus mampu sambut bonus demografi
"Salah satu cara kita menurunkan pengangguran adalah dengan menyiapkan kompetensinya mereka, sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industrinya itu sendiri," katanya.Baca juga: Menaker: Pendidikan vokasi harus mampu sambut bonus demografi