Jakarta (ANTARA) - Head of Fund and Operation eFishery Diajeng Reisa Manik mengungkapkan, pihaknya telah mulai menjalankan hilirisasi komoditi perikanan yakni udang dan ikan pada tahun 2022. “Kalau hilirisasi di tahun ini sangat banyak. Kita sih mulai tertarik di tahun kemarin terutama di daerah Jawa dan Sumatera bagian Selatan. Jadi pada tahun ini memang target kita masuk ke hilirisasi di seluruh Indonesia,” ujar Reisa saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Reisa menuturkan, pada 2024 perusahaan rintisan yang mengembangkan solusi teknologi manajemen budidaya ikan ini juga memiliki program untuk memperkuat perusahaan serta menyejahterakan para petani ikan.

Dirinya menuturkan, produk budi daya hasil panen dengan mitra eFishery kini dapat dijumpai di beberapa supermarket yang meliputi udang jenis vaname serta ikan, baik ikan mentah dan olahan serta ikan hidup serta platform daring miliknya.

“Ikan mentah, olahan bisa dibeli di eFishery fresh langsung dan juga ikan masih hidup kita tawarkan langsung ke pelanggan. Jadi misal ke warung nasi uduk, ke beberapa mitra restoran,” paparnya.

Ke depan, lanjut dia, eFishery juga akan menyiapkan program untuk diversifikasi atau penganekaragaman produk sehingga produk hasil budi daya lebih beragam.

Lebih lanjut, pihaknya saat ini juga tengah meningkatkan profit perusahaan di tengah gempuran banyaknya perusahaan rintisan yang justru anjlok.

"Kita fokus di sisi petani sih. jadi pesan untuk di kita bisa tumbuh kita fokus untuk memecahkan masalah petani tadi jadi kita membentuk ekosistem ikan dan udang itu untuk si petani. Jadi dengan jaga stakeholders utama kita siapa yaitu petani maka kita bantu menjalankan bisnis," pungkasnya.

Diketahui, perusahaan akuakultur rintisan (startup) e-Fishery berhasil meraih pendanaan Seri D senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun.

Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.

“Saat ini perikanan budidaya merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global. Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil, dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis budidaya perikanan,” ujar Co-Founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah


Baca juga: eFishery fasilitasi transaksi ikan dan udang Rp8 triliun sejak 2013
Baca juga: ICCI nilai koperasi multi pihak eFishery beri implikasi positif
Baca juga: Startup akuakultur ekspansi ke India bawa teknologi pakan ternak