Di lintasan yang dikelilingi pegunungan yang dilapisi salju itu, pemuda berusia 16 tahun yang baru belajar lomba F3 itu lagi-lagi dihadang cuaca buruk ketika berlatih bebas dan di babak kualifikasi, apalagi Red Bull Ring belum pernah dijajalnya.
"Rasanya seperti bencana kecil," kata Sean dalam surat elektronik kepada Antara, Senin, "Segala sesuatu terasa salah bagi kami karena cuaca Eropa kurang bersahabat dan tidak menolong untuk menimba pengalaman guna mengimbangi para pebalap yang sudah berpengalaman."
Pada beberapa putaran (lap) lomba pertama (Race 1), Sean bersama tim Double R Racing Dallara-Mercedes berada dalam posisi empat besar dan bahkan selamat dari kejaran pebalap Australia, Spike Goddard, ketika balapan belum separuh jalan.
Tapi sayang, dia mendapat penalti dari panitia karena masuk pit saat balapan satu putaran dan melaju terlalu pelan.
Pada Race 2, Sean kembali menunjukkan bakat besarnya dengan menyodok beberapa pebalap di depannya, termasuk Andre Rudersdorf dari Jerman dan bersaing ketat dengan grup pebalap di depannya yang terdiri atas rekan setimnya Antonio Giovinazzi, pebalap Belanda Dennis van de Laar serta jagoan tiga kali juara F3, Felix Serralles!
Kegesitannya ini membuat Sean sukses menempatkan diri di urutan ke-15 dari 28 mobil dan ini adalah salah satu hasil terbaiknya dalam lomba F3 Eropa.
Pada Race 3, Sean mulus melewati Goddard dan berjuang keras mengatasi Rudersdorf dan pebalap Amerika, Michael Lewis yang selalu berada di depan.
Pada akhir lomba Rudersdorf terlempar dari batas aman lintasan dan kendaraannya menyentuh mobil Sean sehingga kedua pebalap itu tercecer dan keluar dari kancah lomba, saat posisinya berada di urutan 15.
"Kami melakukan beberapa perbaikan dalam lomba ini," kata Sean, "Rasanya menjengkelkan dapat penalti pada Race 1, tetapi saya menemukan bentuk permainan saya dan dapat lebih cepat pada Race 2. Kendaraan rasanya dari satu race ke race berikutnya semakin baik."
Sean akan tetap berada di Red Bull Ring pada waktu lowong lomba Formula 3 untuk melakukan tes dua hari minggu ini, kemudian rehat panjang sebelum melakoni lomba bergengsi non-kejuaraan Masters F3 di Belanda, di Sirkuit Zandvoort, 7 Juli 2013.
Tapi sayang, dia mendapat penalti dari panitia karena masuk pit saat balapan satu putaran dan melaju terlalu pelan.
Pada Race 2, Sean kembali menunjukkan bakat besarnya dengan menyodok beberapa pebalap di depannya, termasuk Andre Rudersdorf dari Jerman dan bersaing ketat dengan grup pebalap di depannya yang terdiri atas rekan setimnya Antonio Giovinazzi, pebalap Belanda Dennis van de Laar serta jagoan tiga kali juara F3, Felix Serralles!
Kegesitannya ini membuat Sean sukses menempatkan diri di urutan ke-15 dari 28 mobil dan ini adalah salah satu hasil terbaiknya dalam lomba F3 Eropa.
Pada Race 3, Sean mulus melewati Goddard dan berjuang keras mengatasi Rudersdorf dan pebalap Amerika, Michael Lewis yang selalu berada di depan.
Pada akhir lomba Rudersdorf terlempar dari batas aman lintasan dan kendaraannya menyentuh mobil Sean sehingga kedua pebalap itu tercecer dan keluar dari kancah lomba, saat posisinya berada di urutan 15.
"Kami melakukan beberapa perbaikan dalam lomba ini," kata Sean, "Rasanya menjengkelkan dapat penalti pada Race 1, tetapi saya menemukan bentuk permainan saya dan dapat lebih cepat pada Race 2. Kendaraan rasanya dari satu race ke race berikutnya semakin baik."
Sean akan tetap berada di Red Bull Ring pada waktu lowong lomba Formula 3 untuk melakukan tes dua hari minggu ini, kemudian rehat panjang sebelum melakoni lomba bergengsi non-kejuaraan Masters F3 di Belanda, di Sirkuit Zandvoort, 7 Juli 2013.