Bulog sebut 500 ribu ton beras impor tambahan tiba pada Desember
18 Oktober 2023 18:16 WIB
Foto udara aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras dari Vietnam, Thailand, Myanmar dan Pakistan yang merupakan bagian dari penugasan impor dua juta ron beras pada tahun 2023 untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan 500 ribu ton beras dari total kuota impor tambahan 1,5 juta ton akan tiba di Indonesia pada pertengahan Desember 2023.
"Hari ini, sudah terkontrak dari 1,5 juta ton itu 500 ribu ton. Sebanyak 500 ribu ton ini akan datang ke Indonesia paling lambat pertengahan Desember. Sudah kita hitung, saya sudah kerja sama Pelindo dengan semua, sehingga dari penghitungan itu bisa dipastikan pertengahan Desember," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan sebanyak 500 ribu ton beras impor tersebut didatangkan dari berbagai negara. Sementara untuk kuota penugasan awal impor beras sebesar dua juta ton, lanjutnya, masih tersisa 170 ribu ton yang akan tiba di Indonesia pada November 2023.
"Kurang lebih sekarang tinggal 170 ribu ton yang akan datang, sedang dalam perjalanan. Semua nanti November akhir itu pasti sudah datang dari yang dua juta ton itu, sudah clear," kata Buwas, panggilan akrab Budi Waseso.
Badan Pangan Nasional (BPN) telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak dua juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) melalui surat penugasan yang ditandatangani pada 24 Maret 2023.
Kemudian, Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri guna menghadapi kekeringan panjang El Nino.
"Penambahan 1,5 juta ton, berapa pun yang bisa masuk untuk mem-back up lebih baik," katanya di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Untuk sumber beras impor, Arief mengatakan Vietnam dan Thailand menjadi dua negara importir beras paling besar.
Baca juga: Bulog jelaskan soal impor beras 1 juta ton dari China
Baca juga: Bulog: NTB jadi satu-satunya provinsi yang belum dipasok beras impor
Baca juga: BPS: Vietnam dan Thailand jadi pemasok utama beras ke Indonesia
"Hari ini, sudah terkontrak dari 1,5 juta ton itu 500 ribu ton. Sebanyak 500 ribu ton ini akan datang ke Indonesia paling lambat pertengahan Desember. Sudah kita hitung, saya sudah kerja sama Pelindo dengan semua, sehingga dari penghitungan itu bisa dipastikan pertengahan Desember," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan sebanyak 500 ribu ton beras impor tersebut didatangkan dari berbagai negara. Sementara untuk kuota penugasan awal impor beras sebesar dua juta ton, lanjutnya, masih tersisa 170 ribu ton yang akan tiba di Indonesia pada November 2023.
"Kurang lebih sekarang tinggal 170 ribu ton yang akan datang, sedang dalam perjalanan. Semua nanti November akhir itu pasti sudah datang dari yang dua juta ton itu, sudah clear," kata Buwas, panggilan akrab Budi Waseso.
Badan Pangan Nasional (BPN) telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak dua juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) melalui surat penugasan yang ditandatangani pada 24 Maret 2023.
Kemudian, Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri guna menghadapi kekeringan panjang El Nino.
"Penambahan 1,5 juta ton, berapa pun yang bisa masuk untuk mem-back up lebih baik," katanya di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Untuk sumber beras impor, Arief mengatakan Vietnam dan Thailand menjadi dua negara importir beras paling besar.
Baca juga: Bulog jelaskan soal impor beras 1 juta ton dari China
Baca juga: Bulog: NTB jadi satu-satunya provinsi yang belum dipasok beras impor
Baca juga: BPS: Vietnam dan Thailand jadi pemasok utama beras ke Indonesia
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: