Pusat Studi Ilmu Politik UMM catat Ganjar-Mahfud unggul di Jatim
18 Oktober 2023 18:15 WIB
Ketua Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Rully Inayah Ramadhoan (kiri) pada saat memberikan pemaparan hasil survei kepada media di Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (18/10/2023). ANTARA/Vicki Febrianto.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Hasil survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyebutkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD unggul di wilayah Jawa Timur dengan perolehan suara 42,7 persen.
Ketua Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM Rully Inayah Ramadhoan di Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan timnya menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan pertama.
"Tadi pagi PDI Perjuangan telah mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Pasangan tersebut berdasarkan simulasi paling tinggi dipilih responden, sebesar 42,7 persen," katanya.
Rully menjelaskan simulasi yang dilakukan Pusat Studi Ilmu Politik UMM di Jawa Timur tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.000 responden di berbagai wilayah yang tersebar secara proporsional pada 100 kelurahan atau desa di 36 kota/kabupaten.
Survei tersebut merupakan penelitian ilmiah independen yang didanai secara mandiri oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Survei tersebut memiliki sampling error lebih kurang 3,1 persen.
Baca juga: Survei Ipsos: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat
Selain menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud pada posisi pertama, dalam survei itu juga dilakukan simulasi pada pasangan lain, yakni Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di urutan kedua.
"Untuk Prabowo dan Khofifah berada di urutan kedua dengan 36,3 persen dan terakhir adalah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan 19,7 persen," katanya.
Jika dilihat lebih dalam, pasangan Ganjar-Mahfud lebih banyak dipilih oleh kaum perempuan, yakni mencapai 45,4 persen. Sementara untuk kaum laki-laki lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Khofifah dengan dukungan 40,8 persen.
Sementara jika dilihat dari kelompok umur, responden berusia 59-85 tahun lebih banyak memilih Prabowo-Khofifah sebesar 40,2 persen, usia 43-58 tahun sekitar 44,2 persen memilih Ganjar-Mahfud, dan kelompok usia 27-42 juga memilih Ganjar-Mahfud mencapai 44,8 persen.
"Sementara untuk generasi berusia 17-26 tahun, lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Khofifah, mencapai 48,1 persen," katanya.
Baca juga: Survei Poltracking: Prabowo dominasi pemilih NU di Jawa Timur
Namun, jika dilakukan simulasi terhadap dua pasangan saja, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa, sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tereliminasi, menunjukkan hasil yang berbeda.
"Hasil simulasi dua pasangan calon menunjukkan Prabowo-Khofifah mendapatkan 49,3 persen, unggul tipis dari pasangan Ganjar-Mahfud yang mendapatkan 48,6 persen," katanya.
Hingga saat ini sudah ada tiga nama yang menjadi bakal calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni Ganjar Pranomo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sementara Ganjar Pranowo baru saja diumumkan berpasangan dengan Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Sementara Prabowo Subianto belum mengumumkan bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilu 2024.
Baca juga: Survei SPIN: Erick Thohir berpeluang kuat dampingi Prabowo
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Survei SPIN: Prabowo unggul "head-to-head" dengan Ganjar dan Anies
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo menurun jika dipasangkan dengan Gibran
Ketua Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM Rully Inayah Ramadhoan di Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan timnya menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan pertama.
"Tadi pagi PDI Perjuangan telah mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Pasangan tersebut berdasarkan simulasi paling tinggi dipilih responden, sebesar 42,7 persen," katanya.
Rully menjelaskan simulasi yang dilakukan Pusat Studi Ilmu Politik UMM di Jawa Timur tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.000 responden di berbagai wilayah yang tersebar secara proporsional pada 100 kelurahan atau desa di 36 kota/kabupaten.
Survei tersebut merupakan penelitian ilmiah independen yang didanai secara mandiri oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Survei tersebut memiliki sampling error lebih kurang 3,1 persen.
Baca juga: Survei Ipsos: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat
Selain menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud pada posisi pertama, dalam survei itu juga dilakukan simulasi pada pasangan lain, yakni Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di urutan kedua.
"Untuk Prabowo dan Khofifah berada di urutan kedua dengan 36,3 persen dan terakhir adalah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan 19,7 persen," katanya.
Jika dilihat lebih dalam, pasangan Ganjar-Mahfud lebih banyak dipilih oleh kaum perempuan, yakni mencapai 45,4 persen. Sementara untuk kaum laki-laki lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Khofifah dengan dukungan 40,8 persen.
Sementara jika dilihat dari kelompok umur, responden berusia 59-85 tahun lebih banyak memilih Prabowo-Khofifah sebesar 40,2 persen, usia 43-58 tahun sekitar 44,2 persen memilih Ganjar-Mahfud, dan kelompok usia 27-42 juga memilih Ganjar-Mahfud mencapai 44,8 persen.
"Sementara untuk generasi berusia 17-26 tahun, lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Khofifah, mencapai 48,1 persen," katanya.
Baca juga: Survei Poltracking: Prabowo dominasi pemilih NU di Jawa Timur
Namun, jika dilakukan simulasi terhadap dua pasangan saja, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa, sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tereliminasi, menunjukkan hasil yang berbeda.
"Hasil simulasi dua pasangan calon menunjukkan Prabowo-Khofifah mendapatkan 49,3 persen, unggul tipis dari pasangan Ganjar-Mahfud yang mendapatkan 48,6 persen," katanya.
Hingga saat ini sudah ada tiga nama yang menjadi bakal calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni Ganjar Pranomo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sementara Ganjar Pranowo baru saja diumumkan berpasangan dengan Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Sementara Prabowo Subianto belum mengumumkan bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilu 2024.
Baca juga: Survei SPIN: Erick Thohir berpeluang kuat dampingi Prabowo
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Survei SPIN: Prabowo unggul "head-to-head" dengan Ganjar dan Anies
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo menurun jika dipasangkan dengan Gibran
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
Tags: