Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan pihaknya ingin meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelajar terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui penyelenggaraan Lomba Bedah Data APBD 2023.

"Kami ingin dari awal mulai melakukan edukasi, membangun kesadaran termasuk dari level adik-adik sekalian harus punya kesadaran kita mengelola APBN, APBD, yang kita kelola itu adalah uang rakyat, uang kita, jadi kita ingin benar-benar uang itu dimanfaatkan untuk rakyat," kata Luky di Jakarta, Rabu.

Dalam acara Puncak Final Lomba Bedah Data APBD 2023 yang diikuti virtual, Luky menuturkan para pelajar merupakan calon penerus bangsa yang akan meneruskan tongkat estafet pembangunan Indonesia dan punya andil untuk ikut mengawasi dan memastikan bahwa APBD digunakan untuk kemakmuran masyarakat.

Ia berharap melalui kegiatan tersebut, para pelajar semakin memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang APBD dan ikut membangun komunikasi serta menyebarluaskan informasi benar terkait APBD untuk mendidik masyarakat sekitar.

"Harapan kita dengan pengetahuan yang lebih baik tadi, adik-adik sekalian bisa ikut mengawasi tapi juga boleh ikut melakukan sosialisasi bercerita ke teman, orang tua, keluarga, dan orang terdekat. Namanya APBN itu gimana sih, namanya APBD itu seperti apa sih, dan seterusnya," ujarnya.

Saat ini, sebanyak 10 tim mengikuti babak final lomba tersebut. Mereka terpilih dari 1.038 tim yang terverifikasi. Sementara ada kurang lebih 3.700 peserta yang mendaftar lomba tersebut.

Dalam dua hari kegiatan final tersebut yakni pada 18-19 Oktober 2023, para pelajar akan mendapatkan pendalaman dan belajar lebih lagi serta melewati empat sesi, yaitu cerdas cermat, e-Sport Excel terkait pengolahan data APBD, presentasi infografis/poster, dan debat.

Lomba Bedah Data APBD 2023 diselenggarakan sebagai salah satu upaya inovatif untuk meningkatkan kesadaran, kontrol sosial, dan keterlibatan masyarakat, khususnya pelajar di dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan di daerah melalui APBD yang berintegritas.

Lomba Bedah Data APBD 2023 melalui kemitraan dengan UNICEF, PT SMI, dan SKALA merupakan kompetisi analisis data APBD dalam bentuk cerdas cermat, e-sport Excel, infografis/poster, dan debat untuk jenjang SMA/MA/SMK/Sederajat. Fokus lomba kali ini pada bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur di masa sebelum dan setelah pandemi COVID-19.

Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami pertumbuhan 6,23 persen mencapai Rp399,55 triliun sepanjang semester I 2023.

“Total belanja APBD sampai dengan bulan Juni Rp399,55 triliun, coba tadi kalau kita lihat jumlah yang kita transfer ke daerah Rp364 triliun, APBD belanja Rp399,55 triliun, ini artinya mayoritas dari belanja di APBD itu masih mengandalkan dari TKDD,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (24/7).

Realisasi belanja APBD tersebut masih 31,26 persen dari target belanja APBD tahun ini. Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai kinerja kecepatan belanja daerah dengan pemerintah pusat mempunyai kemiripan, yakni masih sama-sama di bawah 40 persen.

Lebih lanjut, ia memaparkan jenis belanja pegawai tercatat Rp181,08 triliun atau menunjukkan pertumbuhan 11,01 persen pada semester I 2023.

Hal itu karena adanya peningkatan realisasi belanja gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN), belanja tambahan penghasilan ASN, serta tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya.

Pada belanja barang dan jasa mencapai Rp103,79 triliun atau meningkat tipis 1,84 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan itu disebabkan peningkatan belanja barang, jasa, pemeliharaan dan perjalanan dinas.


Baca juga: Sri Mulyani nilai sinergi BAS tingkatkan digitalisasi keuangan daerah
Baca juga: Jokowi: APBN dan APBD jangan terlalu banyak diecer ke dinas-dinas