Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan hibah barang milik negara (BMN) dalam rangka Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-77.

Kegiatan Hibah BMN HORI ke-77 merupakan agenda tahunan pemindahtanganan BMN dengan cara hibah yang dilakukan oleh satuan kerja dilingkungan Kementerian Keuangan serta SMV/BLU.

“Hibah dilakukan dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan negara,” kata Kepala Biro Umum Kementerian Keuangan Sugeng Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Barang hibah merupakan kumpulan dari barang-barang milik negara yang ada di seluruh unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan. Total BMN yang dihibahkan dalam kegiatan ini sebanyak 327 unit yang terdiri dari 22 unit minibus, 1 unit sedan, 1 unit sepeda motor, 160 unit PC, 15 unit laptop, 10 unit Note Book, 1 unit LCD projector, dan 117 unit meubelair.

Pada kegiatan Hibah BMN ini Kementerian Keuangan menerima usulan calon penerima hibah BMN dari berbagai Organisasi/Lembaga di Indonesia.

Namun, untuk menjaga agar kegiatan Hibah BMN ini sejalan dengan prinsip tata kelola atau good governance yang menjunjung tinggi akuntabilitas, maka dilakukan juga proses verifikasi, validasi dan seleksi administrasi untuk menentukan organisasi/lembaga yang terpercaya untuk menjadi calon penerima hibah.

Berdasarkan hasil seleksi, terdapat 38 organisasi/lembaga yang mengusulkan secara mandiri dan lolos seleksi administrasi untuk menjadi penerima hibah BMN.

Sugeng menjelaskan kegiatan hibah BMN tersebut bertujuan untuk optimalisasi BMN yang sudah tidak digunakan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi tetapi masih memiliki nilai ekonomis serta layak pakai dan masih berfungsi dengan baik.

Selain itu, kegiatan hibah BMN tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat.

Baca juga: Kemenkeu kelola BMN rampasan senilai Rp633,18 miliar dalam tiga tahun

Baca juga: Kemenkeu: Nilai BMN dihibahkan hingga Maret capai Rp10,08 triliun