Moeldoko bagikan pengalaman pertanian RI pada forum pangan dunia
17 Oktober 2023 19:15 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbincang dengan Wakil Menteri Pertanian Kamboja, Prak David (ketiga dari kanan) bersama delegasi dari berbagai negara pada World Food Forum di Roma, Italia, Selasa (17/10/2023). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbagi pengalaman inovasi pertanian Indonesia dengan sejumlah menteri dan kepala negara dunia di sela-sela berlangsungnya forum pangan dunia atau World Food Forum (WFF) 2023 di Roma, Italia.
Dalam forum yang digelar oleh Badan Pangan Dunia (FAO) itu, Moeldoko berkesempatan membahas isu pertanian dengan Wakil Menteri Pertanian Kamboja, Prak David, untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
"Sebagai negara dengan populasi yang hanya 16,5 juta orang, Kamboja memang selalu berhasil menciptakan surplus beras. Hal ini menjadi aset yang berharga ketika produksi beras di Indonesia mengalami penurunan," kata Moeldoko dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, terutama akibat perubahan iklim.
Menurut Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) itu, Indonesia terus berupaya meningkatkan cadangan beras.
Ia menilai Kamboja dapat meniru inovasi Indonesia yang terus mengembangkan benih beras unggul guna mendukung produksi beras di negara tersebut.
Wakil Menteri Prak David menyampaikan ketertarikannya terhadap benih padi MD 70, sebuah inovasi asal Indonesia.
Benih ini memungkinkan panen beras hanya dalam 70 hari, jauh lebih singkat dibandingkan benih biasa yang memerlukan waktu 110 hari. Benih MD 70 juga dapat menghasilkan produktivitas beras hingga 9 ton per hektare.
David juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah ASEAN.
Menurut dia, kepemimpinan Indonesia dalam hal ini merupakan hal yang sangat mungkin diwujudkan. Namun, tantangan alam seperti banjir semakin sering mengancam sektor pertanian di Kamboja.
Selain delegasi Indonesia, forum yang digelar oleh Badan Pangan Dunia (FAO) pada 16-20 Oktober ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Presiden Irlandia, Irak, dan Paraguay.
Hadir pula Raja Lesotho, Perdana Menteri Tanzania, Bhutan, dan Togo, serta Yang Mulia Pangeran Hassan bin Talal dari Kerajaan Hashemite Yordania.
Baca juga: BRIN bersama Kementan perkuat sinergi dukung pembangunan pertanian
Baca juga: Pakar pertanian sarankan semua pihak antisipasi ancaman krisis pangan
Dalam forum yang digelar oleh Badan Pangan Dunia (FAO) itu, Moeldoko berkesempatan membahas isu pertanian dengan Wakil Menteri Pertanian Kamboja, Prak David, untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
"Sebagai negara dengan populasi yang hanya 16,5 juta orang, Kamboja memang selalu berhasil menciptakan surplus beras. Hal ini menjadi aset yang berharga ketika produksi beras di Indonesia mengalami penurunan," kata Moeldoko dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, terutama akibat perubahan iklim.
Menurut Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) itu, Indonesia terus berupaya meningkatkan cadangan beras.
Ia menilai Kamboja dapat meniru inovasi Indonesia yang terus mengembangkan benih beras unggul guna mendukung produksi beras di negara tersebut.
Wakil Menteri Prak David menyampaikan ketertarikannya terhadap benih padi MD 70, sebuah inovasi asal Indonesia.
Benih ini memungkinkan panen beras hanya dalam 70 hari, jauh lebih singkat dibandingkan benih biasa yang memerlukan waktu 110 hari. Benih MD 70 juga dapat menghasilkan produktivitas beras hingga 9 ton per hektare.
David juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah ASEAN.
Menurut dia, kepemimpinan Indonesia dalam hal ini merupakan hal yang sangat mungkin diwujudkan. Namun, tantangan alam seperti banjir semakin sering mengancam sektor pertanian di Kamboja.
Selain delegasi Indonesia, forum yang digelar oleh Badan Pangan Dunia (FAO) pada 16-20 Oktober ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Presiden Irlandia, Irak, dan Paraguay.
Hadir pula Raja Lesotho, Perdana Menteri Tanzania, Bhutan, dan Togo, serta Yang Mulia Pangeran Hassan bin Talal dari Kerajaan Hashemite Yordania.
Baca juga: BRIN bersama Kementan perkuat sinergi dukung pembangunan pertanian
Baca juga: Pakar pertanian sarankan semua pihak antisipasi ancaman krisis pangan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: