Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memanjatkan satu miliar Shalawat Nariyah dalam peringatan Hari Santri 2023 yang jatuh pada 22 Oktober 2023.

Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz menjelaskan masing-masing struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting mendapatkan 15 paket, yang mana satu paketnya berupa 4.444 Shalawat Nariyah.

"Umpama PWNU Jawa Tengah 15 paket, kami serahkan sepenuhnya menjadi kewenangan PWNU. Umpama di PCNU tertentu, dalam satu majelis dibebankan satu paket, 4.444 Shalawat Nariyah setidaknya 45 orang. Satu Shalawat Nariyah 30 detik, dibutuhkan 50 menit atau satu jam, maka butuh 45 orang," ujar Ishfah di Jakarta, Selasa.

Pembacaan Shalawat Nariyah, kata dia, dilaksanakan pada Sabtu (21/10) malam, diawali dengan Shalat Isya berjamaah, pembacaan tawassul dan aurad, lalu pembacaan Shalawat Nariyah.

Baca juga: PBNU sebut sejuta santri diperkirakan ikuti apel Hari Santri 2023

Baca juga: Kemenag terbitkan surat edaran panduan peringatan Hari Santri 2023


"Kami tegaskan sebagaimana surat edaran kepada pengurus wilayah, diawali dengan Shalat Isya berjamaah dengan waktu pelaksanaan shalat di masing-masing daerah," kata dia.

Sebagaimana surat edaran, pembacaan Shalawat Nariyah dibagi menjadi menjadi dua yaitu di struktur NU dan di luar struktur NU.

Bagi yang di luar struktur NU seperti pondok pesantren, masjid, mushola, majelis taklim, memiliki kewajiban membaca satu paket.

"Kami berharap pembagian alokasi dapat dilaksanakan, dapat dimonitor untuk dilaporkan ke PBNU, kami akan rekap. Kami mohon input dan dukungan mulai dari lembaga pondok pesantren, masjid, mushola," katanya.

Ia berharap Pembacaan Shalawat Nariyah oleh masing-masing pengurus NU dipublikasikan di media sosial.
​​​​​​
"Kita warnai media sosial dengan pembacaan Shalawat Nariyah, struktur NU dapat mempublikasikan di media, kita semarakkan Salawat Nariyah," kata dia.*

Baca juga: Ribuan santri ikuti jalan sehat sarungan di Bandarlampung

Baca juga: Sejumlah perlombaan ramaikan peringatan Hari Santri 2023