New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun tajam pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah OPEC mempertahankan pagu produksinya, sekalipun menyatakan khawatir atas dampak pertumbuhan global dan zona euro yang lemah terhadap permintaan minyak mentah.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 1,64 dolar AS menjadi berakhir pada 91,97 dolar AS per barel, di bawah tingkat 92 dolar AS untuk pertama kalinya sejak awal Mei, lapor AFP.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli jatuh 1,80 dolar AS menjadi 100,39 dolar AS per barel.

Pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, yang menghasilkan sekitar sepertiga dari pasokan minyak global, seperti yang diperkirakan mempertahankan pagu produksi 30 juta barel per hari, di mana itu telah berdiri sejak akhir 2011.

Tetapi keyakinan kelompok dalam kemampuannya untuk menahan harga di mana mereka berada di tingkat produksi itu, tidak jelas.

"Meski bukannya tak terduga, gabungan dari mempertahankan target yang sama dan peningkatan produksi aktual baru-baru ini menjadi 30,5 juta barel per hari menyiratkan kepatuhan yang dipertanyakan, menunjukkan risiko surplus sedang berlangsung," kata Timothy Evans di Citi Futures.

Menunjuk ke ancaman pasar utama, dalam sebuah pernyataan OPEC mengatakan bahwa "risiko penurunan terhadap ekonomi global, terutama di wilayah OECD, tetap tak terkendali."

"Semua orang telah sepakat untuk mempertahankan tingkat produksi dan kami memantau pasar," kata Menteri Energi Venezuela Rafael Ramirez kepada wartawan.

"Kami sedang memantau pasar karena situasi ekonomi di Uni Eropa sulit, dan ketika kami bertemu pada waktu berikutnya pada Desember, kami akan memiliki lebih banyak elemen," kata Ramirez.

"Kami harus menjaga harga, kita akan mempertahankan harga," tambahnya.

Kelompok ini membuat catatan dampak di pasar global dari meningkatnya produksi di Amerika Utara karena ekstraksi minyak dan gas dari serpih dan pasir minyak Kanada.

"Kami akan menindaklanjuti dengan segala macam energi," Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri mengatakan pada konferensi pers pascapertemuan.

"Kami harus melihat informasi yang akurat dan melihat berapa banyak jenis minyak yang akan berkelanjutan ke masa depan."

Meskipun tampak fokus pada pertumbuhan permintaan, penjadwalan pertemuan produksi mereka berikutnya pada Desember menunjukkan sebuah ukuran kepercayaan.

"Mereka tidak terlalu gugup tentang prospek atau tidak ingin kita tahu mereka," kata James Williams di WTRG Economics.(A026)