Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera Sejahtera (PKS) berpendapat, pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) hanya untuk meredam reaksi masyarakat karena kenaikan harga BBM.
"BLSM hanya sebatas gula-gula untuk meredam reaksi dari masyarakat atas kenaikan harga BBM. Tidak bisa dipastikan mampu meningkatkan daya beli masyarakat atau bisa membuka lapangan pekerjaan yang baru," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq di Jakarta, Jumat.
Mahfudz yang juga Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan, penerima BLSM juga tidak mengcover seluruh segmen masyarakat yang paling terdampak oleh rencana kenaikan BBM.
"Misalnya buruh. Mereka paling terdampak, mereka juga bukan termasuk kategori penerima kan?" katanya.
Kenaikan harga BBM, sambungnya, punya dampak berkelanjutan, Diawali oleh inflasi yang tinggi apalagi menjelang Bulan puasa (Ramadhan), berbarengan dengan tahun ajaran baru, Idul Fitri. Ini tentunya akan membuat beban masyarakat sangat berat.
"Sementara BLSM itu hanya sementara," katanya.
Kenaikan BBM dan pemberian BLSM adalah satu paket yang tak bisa dipisahkan.
"Jadi menurut saya, daripada kita utak-atik angka Rp30 triliun untuk bantuan sementara, lebih baik digunakan untuk mengembangkan sektor riil, membuka lapapangan pekerjaan, sehingga kehidupan masyarakat meningkat," katanya. (*)
PKS: BLSM untuk antisipasi reaksi masyarakat
31 Mei 2013 19:11 WIB
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq (Foto ANTARA/Widodo S Jusuf)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: