Kemenag targetkan 3 juta guru dan siswa jadi ahli matematika
16 Oktober 2023 20:44 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat merilis program Madrasah Pandai Berhitung di Jakarta, Senin (16/10/2023). (ANTARA/HO-Kemenag)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama merilis program Madrasah Pandai Berhitung dengan menargetkan tiga juta guru dan siswa menjadi ahli matematika pada 2024.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan program ini hasil kolaborasi antara Kemenag dan Profesor Yohanes Surya. Program tersebut menerapkan model belajar berhitung dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk siswa di madrasah.
"Saya meyakini target ini bisa terwujudkan dengan Metode Gasing temuan Prof Yohanes ini," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menag berharap dengan pelatihan Metode Gasing ini, guru dan siswa madrasah tidak hanya pandai berhitung, namun juga pandai olah logika.
"Matematika ini kalau didalami akan sangat bermanfaat di setiap lini kehidupan kita terutama dalam olah logika," kata Menag.
Baca juga: Luhut: investasi lebih di bidang pendidikan tingkatkan kesejahteraan
Profesor Bidang Matematika dan Fisika Yohanes Surya menjelaskan penerapan Metode Gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun mengembangkan cara berpikir yang lebih mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, serta mengubah karakternya.
"Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apapun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain," ujar Yohanes.
Pelatihan metode Gasing, kata dia, dinilai sangat efektif dan efisien, karena hanya memakan dua minggu untuk mengajarkan matematika kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika hingga jago matematika.
"Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru agama dari Buton kita latih jadi ahli matematika, dan sekarang sudah menjadi pelatih nasional di bidang matematika. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar," kata dia.
Menurut dia, metode gasing ini memiliki banyak manfaat salah satunya adalah mengasah skill 8C (character, critical thinking, creativity, communication, collaboration, computional logic, compassion dan culture) yang menyenangkan dalam pendidikan siswa.
Prof Yohanes juga mengaku metode Gasing ini sudah mulai dilirik oleh negara Uni Emiret Arab.
"Sudah ada permintaan dari Uni Emirat Arab untuk implementasi Gasing ini, tapi Pak Presiden mengharapkan kita fokus pada Indonesia dulu," katanya.
Setelah meluncurkan program Madrasah Pandai Berhitung ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerja sama dengan Gasing Akademi akan melakukan pelatihan pembelajaran matematika dengan metode Gasing untuk 50 guru dan 150 siswa-siswi Madrasah (kelas 3, 4, 5, dan 6).
Baca juga: Kemenag gandeng Prof Yohanes Surya terapkan Metode Gasing di madrasah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan program ini hasil kolaborasi antara Kemenag dan Profesor Yohanes Surya. Program tersebut menerapkan model belajar berhitung dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk siswa di madrasah.
"Saya meyakini target ini bisa terwujudkan dengan Metode Gasing temuan Prof Yohanes ini," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menag berharap dengan pelatihan Metode Gasing ini, guru dan siswa madrasah tidak hanya pandai berhitung, namun juga pandai olah logika.
"Matematika ini kalau didalami akan sangat bermanfaat di setiap lini kehidupan kita terutama dalam olah logika," kata Menag.
Baca juga: Luhut: investasi lebih di bidang pendidikan tingkatkan kesejahteraan
Profesor Bidang Matematika dan Fisika Yohanes Surya menjelaskan penerapan Metode Gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun mengembangkan cara berpikir yang lebih mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, serta mengubah karakternya.
"Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apapun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain," ujar Yohanes.
Pelatihan metode Gasing, kata dia, dinilai sangat efektif dan efisien, karena hanya memakan dua minggu untuk mengajarkan matematika kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika hingga jago matematika.
"Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru agama dari Buton kita latih jadi ahli matematika, dan sekarang sudah menjadi pelatih nasional di bidang matematika. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar," kata dia.
Menurut dia, metode gasing ini memiliki banyak manfaat salah satunya adalah mengasah skill 8C (character, critical thinking, creativity, communication, collaboration, computional logic, compassion dan culture) yang menyenangkan dalam pendidikan siswa.
Prof Yohanes juga mengaku metode Gasing ini sudah mulai dilirik oleh negara Uni Emiret Arab.
"Sudah ada permintaan dari Uni Emirat Arab untuk implementasi Gasing ini, tapi Pak Presiden mengharapkan kita fokus pada Indonesia dulu," katanya.
Setelah meluncurkan program Madrasah Pandai Berhitung ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerja sama dengan Gasing Akademi akan melakukan pelatihan pembelajaran matematika dengan metode Gasing untuk 50 guru dan 150 siswa-siswi Madrasah (kelas 3, 4, 5, dan 6).
Baca juga: Kemenag gandeng Prof Yohanes Surya terapkan Metode Gasing di madrasah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: