Investigasi Freeport masih berlangsung
31 Mei 2013 06:34 WIB
Perketat Pengamanan Sejumlah Aparat Kepolisian Mimika dan Satpam PT Freeport Indonesia melakukan pengamanan di Check Point Mile 28 dan Terminal Bus Kayawan Freeport di Gorong-gorong, Timika, Papua, Rabu (15/5).(ANTARA FOTO/Spedy Paereng)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah masih menunggu hasil dari tim investigasi yang masih bekerja dalam menyelidiki tragedi longsor dan menjadi penyebab tewasnya puluhan pekerja PT Freeport Indonesia .
"Tim investigasi masih di sana dan belum memberikan laporan final pada saya, jadi ya tunggu dulu laporannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik usai raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis malam (30/5).
Menurut dia, dengan belum adanya laporan akhir dari tim investigasi maka seluruh kegiatan operasional masih dihentikan.
Menurut dia, bila Freeport menginginkan lokasi tambang tersebut kembali difungsikan, maka mereka harus mengajukan izin pada Menteri ESDM.
Hingga saat ini, Jero menyatakan Freeport belum mengajukan izin beroperasi lokasi tambang terbuka.
Menurut dia, jika nanti Freeport mengajukan izin operasi, pihaknya akan mempertimbangkan faktor keselamatan pekerja dan keuntungan bagi negara untuk mengeluarkan izin operasi tambang.
Pada Selasa (14/5) pukul 07.40 WIT, terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh. Saat kejadian, terdapat 38 pekerja Freeport yang sedang mengikuti pelatihan di terowongan tersebut.
Total korban ada sebanyak 28 orang meninggal, 10 orang selamat dengan rincian lima orang luka berat dan lima orang luka ringan.
"Tim investigasi masih di sana dan belum memberikan laporan final pada saya, jadi ya tunggu dulu laporannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik usai raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis malam (30/5).
Menurut dia, dengan belum adanya laporan akhir dari tim investigasi maka seluruh kegiatan operasional masih dihentikan.
Menurut dia, bila Freeport menginginkan lokasi tambang tersebut kembali difungsikan, maka mereka harus mengajukan izin pada Menteri ESDM.
Hingga saat ini, Jero menyatakan Freeport belum mengajukan izin beroperasi lokasi tambang terbuka.
Menurut dia, jika nanti Freeport mengajukan izin operasi, pihaknya akan mempertimbangkan faktor keselamatan pekerja dan keuntungan bagi negara untuk mengeluarkan izin operasi tambang.
Pada Selasa (14/5) pukul 07.40 WIT, terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh. Saat kejadian, terdapat 38 pekerja Freeport yang sedang mengikuti pelatihan di terowongan tersebut.
Total korban ada sebanyak 28 orang meninggal, 10 orang selamat dengan rincian lima orang luka berat dan lima orang luka ringan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: