Belitung (ANTARA) -
Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (KCP) Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membantah isu yang menyebutkan bahwa beras SPHP mengandung plastik atau sintesis.
Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Gusdi Prasmana di Tanjung Pandan, Senin memastikan seluruh beras Bulog yang masuk ke gudang Perum Bulog telah melalui pengecekan kualitas.
"Kami pastikan setiap beras Bulog yang masuk ke gudang Perum Bulog telah melewati pengecekan kualitas dan melewati uji laboratorium," katanya.
Menurut dia, selain itu, setiap beras impor yang masuk ke gudang Perum Bulog juga telah melewati pengecekan langsung baik dilakukan oleh balai karantina dan surveyor independen.
Baca juga: Hoaks! Video pabrik pembuatan beras palsu dari plastik
"Sehingga dipastikan seluruh beras yang masuk ke gudang Perum Bulog adalah beras asli dengan kualitas yang sesuai dengan standar dan prosedur," ujarnya.
Gusdi menambahkan, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso dengan tegas membantah isu beras Bulog yang mengandung plastik.
Disampaikan, hal tersebut disinyalir karena ada pihak-pihak yang tidak berkepentingan ingin mengacaukan situasi negeri di tengah kondisi sekarang ini.
"Direktur Perum Bulog sudah menegaskan akan ada sanksi pidana apabila ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyebarkan isu tersebut ," katanya.
Baca juga: Pakar IPB nyatakan beras plastik hoaks
Ia menambahkan, Perum Bulog Belitung juga telah bekerjasama dengan satgas pangan untuk menanggulangi soal isu beras sintesis tersebut.
Ia mengimbau, pihak-pihak tertentu tidak menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau berita bohong sehingga dapat meresahkan masyarakat.
"Kami pastikan seluruh produk Bulog kualitasnya baik, berasnya asli, dan sesuai dengan standar dan prosedur," ujarnya.
Bulog Belitung bantah isu beras SPHP mengandung plastik
16 Oktober 2023 14:32 WIB
Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Gusdi Prasmana (kemeja putih lengan panjang) ketika menghadiri kegiatan operasi pasar beras SPHP (ANTARA/KAsmono-Apriliansyah)
Pewarta: Kasmono
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: