Jakarta (ANTARA News) - Dubai Islamic Bank (DIB) tertarik menginvestasikan dana bagi sejumlah pembangunan di berbagai bidang di Indonesia, karena potensi sumber daya alam dan peluang bisnis yang cukup besar. "Kami ke sini tidak khusus untuk monorail, kami melihat keseluruhan proyek dan juga kesempatan investasi di Indonesia," kata Deputi CEO DIB, Aref Koheji, usai bertemu Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, di Balai Kota Jakarta, Selasa. Aref yang didampingi Direktur Jakarta Monorail, Sukmawati dan sejumlah staf lainnya menyatakan banyak proyek yang dapat dikembangkan seperti listrik, minyak dan gas bumi, infrastruktur dan sektor olahraga. "Saya pikir negara ini memiliki potensi yang baik, dan kita ke sini untuk mengeksplorasi potensi itu," tambahnya. Ketika didesak apakah kedatangannya itu dalam rangka meminta adanya jaminan kepastian dikeluarkannya jaminan resiko oleh pemerintah untuk proyek monorail, Aref menyangkal hal itu. "Kami tidak menunggu apapun dari pemerintah, monorail hanyalah salah satu proyek dan kita ke sini untuk melihat kemungkinan proyek-proyek lainnya," ujarnya. Ia juga menambahkan, kedatangannya ke Indonesia untuk bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan juga Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, setelah Gubernur DKI itu datang ke Dubai dalam rangka menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan monorail dan meyakinkan pihak Dubai bahwa banyak proyek yang dapat diinvestasikan di Indonesia. "Kita datang untuk bertemu dan berbicara dengan pejabat pemerintah tentang kemungkinan investasi," katanya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan kedatangan DIB selain meneguhkan komitmen untuk mengucurkan dana senilai 650 juta dolar AS bagi pembangunan monorail juga untuk melihat kemungkinan proyek-proyek lain yang bisa menjadikan tujuan investasi. "Mereka ke sini untuk melihat kemungkinan berinvestasi. Monorail hanya sebagian `entry point` saja," kata Sutiyoso. Sebelumnya, DIB sebagai pihak penyedia dana pembangunan Monorail senilai 500 juta dolar AS meminta jaminan pemerintah terkait proyek tersebut. Permintaan jaminan terkait dengan bila adanya kerugian dalam pelaksanaan proyek akibat beberapa hal, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan ikut serta mengganti kerugian tersebut dalam jumlah tertentu. Monorail terdiri atas dua jalur yang disebut "blue line" dari Kampung Melayu, Jakarta Timur, sampai Roxy, Jakarta Barat, sepanjang 13,5 kilometer dengan 11 stasiun pemberhentian dan jalur "green line" yang melingkar dari Jalan Rasuna Said-Gatot Subroto-Sudirman Central Business District-Senayan-Pejompongan, kembali ke Rasuna Said (14,3 km) dengan 14 stasiun. Jakarta Monorail mengklaim monorail bisa diuji coba pada November 2006 sedangkan jalur "green line" selesai akhir 2007 dan "blue line" pertengahan tahun 2008.(*)