Jakarta (ANTARA News) - Setelah tampil mengesankan dengan dua kali naik podium ketiga pada kejuaraan F3 Internasional Inggris di Silverstone minggu lalu, Sean Gelael kembali berusaha mengibarkan Merah Putih pada perlombaan Kejuaraan FIA F3 Eropa pada 1-2 Juni.

Perlombaan akan diadakan di Sirkuit Red Bull Ring, di kawasan indah Steiermarkmountains di Austria, tempat lomba F1 Austria Grand Prix antara 1970 hingga 1987, tapi trek itu dianggap terlalu cepat dan berbahaya untuk kendaraan modern F1, demikian siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Perlombaan diadakan lagi di tempat itu pada akhir 1990-an dengan sirkuit yang sudah dimodifikasi dan berlangsung hingga tahun 2000-an.

Di lintasan itu, kini dimiliki Red Bull, perlombaan Formula 3 akan berlangsung minggu ini dan di antara tim Double R Racing tempat Sean bernaung, ada seorang yang tugasnya mempertahankan dan meningkatkan rasa percaya diri para pebalap, Marko Asmer, yang memenangi perlombaan F3 Inggris pada 2007 dan bekas pencoba mobil Williams.

"Sean masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman. Merupakan langkah panjang bagi Sean naik ke mobil F3 dibanding apa yang ditekuninya sebelumnya," kata Marko seperti dilansir dalam siaran pers tim Double R kepada media.

"Ia merupakan pebalap paling muda dalam perlombaan F3. Ia harus banyak belajar dan ia memang masih sekolah di negaranya di Indonesia. Setiap trek yang kami datangi merupakan lintasan baru baginya. Semua pebalap hanya mendapatkan waktu dua kali 40 menit untuk latihan. Celah waktunya amat cepat dengan perlombaan, sehingga kami tidak cukup waktu untuk menganalisis datanya," kata Asmer.

Tim balap mulai bekerja Kamis dan Asmer pun akan berjalan kaki mengelilingi lintasan bersama pebalap Double R.

"Ketika mereka belum menjajal lintasan, kami sudah memeriksa segala sesuatunya dengan berjalan kaki. Kami memberi informasi sebanyak mungkin kepada para pebalap," katanya.

"Berjalan di lintasan Red Bull Rings sepanjang empat kilometer butuh waktu sekitar satu jam. Kami berhenti di tiap tikungan, memeriksa permukaan lintasan serta semua yang memengaruhi jalannya kendaraan. Mana yang dapat dilewati kendaraan dan mana yang harus dihindari!," kata Asmer.

Ketika pebalap sedang berlatih atau sedang mengikuti sesi kualifikasi, Marko biasanya berdiri di salah satu tikungan dan melakukan komunikasi dengan para teknisi di dalam pit. Ia harus melaporkan apa yang salah dan benar dilakukan para pebalap. Hal terbaik melakukan ini ketika sedang bersama pebalap, tapi hal ini dibatasi dalam peraturan kejuaraan FIA Eropa.

"Perlombaan akhir minggu ini lebih banyak memilah beberapa hal kecil," kata Asmer sambil menambahkan "Tapi ketika pebalap melakukan latihan sepanjang hari, maka kami akan berbicara tentang hal rinci".

Marko amat terkesan dengan loncatan karir Sean dari Formula Pilota China ke F3 di Eropa dalam usia masih 16 tahun.

"Ia bocah baik," katanya. "Hampir semua pebalap lawannya sudah terbiasa berlomba di hampir semua trek tempat berlomba,sedangkan ia baru saja mendatanginya!".

"OK, ia membuat beberapa kesalahan musim ini, tapi tanpa membuat kesalahan Anda tidak akan pernah belajar. Ini merupakan bagian dari seluruh proses untuk menjadi pebalap tangguh," kata Asmer.