Dubes pandang penting kerja sama pendidikan Indonesia-Australia
14 Oktober 2023 21:18 WIB
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams (kedua kiri) berfoto bersama personel band pop indie Australia dalam festival musik penyambutan para alumni beasiswa Australia di Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams menekankan pentingnya kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Australia dalam upaya meningkatkan hubungan kedua negara.
"Sebab aspek terpenting di dunia ini adalah memiliki pemahaman antarwarga negara, dan pendidikan itu memberikan kesempatan untuk memahami budaya dan bahasa orang lain. Oleh sebab itu, ada banyak beasiswa Australia untuk warga negara Indonesia," kata Williams di Jakarta, Sabtu.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta tahun ini memperingati 70 tahun beasiswa Australia.
Dalam rangka menyambut alumni universitas-universitas Australia, mereka menggelar festival musik di Jakarta pada Sabtu untuk menjalin hubungan berkelanjutan antara alumni dan pemerintah Australia.
Menurut data Kedutaan Australia, Australia adalah salah satu tujuan studi luar negeri terpopuler bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar 20.000 orang mendaftar setiap tahun.
Baca juga: Program kemitraan Australia-Indonesia SKALA diluncurkan di Gorontalo
Australia memiliki lebih dari 200.000 alumnus di Indonesia, termasuk kalangan pejabat senior pemerintahan dan pengusaha.
Sejumlah kampus Australia juga menjalin kerja sama pendidikan dengan Indonesia, salah satunya dengan membuka "cabang" mereka di Indonesia.
Setelah Monash University yang membuka kampus di Tangerang, Banten, sejak dua tahun lalu, tiga universitas Australia lainnya segera membuka kampus di Indonesia.
Ketiga kampus itu adalah Western Sydney University di Surabaya, Deakin University di Bandung, dan Central Queensland University di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Ini adalah masa depan hubungan pendidikan antara Indonesia dan Australia. Kampus-kampus ini juga menjadi kesempatan bagi orang-orang Indonesia yang tidak bisa ke Australia, tetapi tetap bisa mendapatkan pendidikan Australia," kata Williams.
Seorang alumnus beasiswa Australia bernama Pheseline Felim mengakui hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Australia menjadi salah satu alasannya memilih studi di Negeri Kanguru.
Baca juga: Forum Bisnis Melbourne bahas kerja sama wujudkan ekonomi berkelanjutan
"Nilai yang diberikan oleh Australia kepada Indonesia tidak hanya dana beasiswa, tetapi juga banyak nilai lain, seperti jejaring yang luas, workshop untuk pengembangan diri," kata alumnus Monash University itu.
Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar kerja sama antara Indonesia-Australia.
Indonesia dan Australia telah menjalin perjanjian perdagangan dengan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA CEPA) pada 5 Juli 2020.
IA CEPA telah menghasilkan berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan akses pasar jasa bagi penyedia jasa dari kedua negara dan kerja sama ekonomi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Investor Australia tetap lirik Indonesia walau masuki tahun politik
"Sebab aspek terpenting di dunia ini adalah memiliki pemahaman antarwarga negara, dan pendidikan itu memberikan kesempatan untuk memahami budaya dan bahasa orang lain. Oleh sebab itu, ada banyak beasiswa Australia untuk warga negara Indonesia," kata Williams di Jakarta, Sabtu.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta tahun ini memperingati 70 tahun beasiswa Australia.
Dalam rangka menyambut alumni universitas-universitas Australia, mereka menggelar festival musik di Jakarta pada Sabtu untuk menjalin hubungan berkelanjutan antara alumni dan pemerintah Australia.
Menurut data Kedutaan Australia, Australia adalah salah satu tujuan studi luar negeri terpopuler bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar 20.000 orang mendaftar setiap tahun.
Baca juga: Program kemitraan Australia-Indonesia SKALA diluncurkan di Gorontalo
Australia memiliki lebih dari 200.000 alumnus di Indonesia, termasuk kalangan pejabat senior pemerintahan dan pengusaha.
Sejumlah kampus Australia juga menjalin kerja sama pendidikan dengan Indonesia, salah satunya dengan membuka "cabang" mereka di Indonesia.
Setelah Monash University yang membuka kampus di Tangerang, Banten, sejak dua tahun lalu, tiga universitas Australia lainnya segera membuka kampus di Indonesia.
Ketiga kampus itu adalah Western Sydney University di Surabaya, Deakin University di Bandung, dan Central Queensland University di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Ini adalah masa depan hubungan pendidikan antara Indonesia dan Australia. Kampus-kampus ini juga menjadi kesempatan bagi orang-orang Indonesia yang tidak bisa ke Australia, tetapi tetap bisa mendapatkan pendidikan Australia," kata Williams.
Seorang alumnus beasiswa Australia bernama Pheseline Felim mengakui hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Australia menjadi salah satu alasannya memilih studi di Negeri Kanguru.
Baca juga: Forum Bisnis Melbourne bahas kerja sama wujudkan ekonomi berkelanjutan
"Nilai yang diberikan oleh Australia kepada Indonesia tidak hanya dana beasiswa, tetapi juga banyak nilai lain, seperti jejaring yang luas, workshop untuk pengembangan diri," kata alumnus Monash University itu.
Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar kerja sama antara Indonesia-Australia.
Indonesia dan Australia telah menjalin perjanjian perdagangan dengan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA CEPA) pada 5 Juli 2020.
IA CEPA telah menghasilkan berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan akses pasar jasa bagi penyedia jasa dari kedua negara dan kerja sama ekonomi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Investor Australia tetap lirik Indonesia walau masuki tahun politik
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: