Kowani-Lemhanas kerja sama tingkatkan kapasitas kepemimpinan perempuan
14 Oktober 2023 16:38 WIB
Penandatangana nota kesepahaman Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bersama Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhanas) di Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Antara/HO-Kowani).
Jakarta (ANTARA) - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bersama Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhanas) menandatangani nota kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pemimpin perempuan.
"Kerja sama yang dilaksanakan bersama dengan Lembaga Ketahanan Nasional RI, merupakan upaya yang sangat strategis dalam menjalankan visi misi dan amanat founding mother Kowani sebagai “Ibu Bangsa” yang mampu mendidik generasi penerus yang berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto dalam keterangan tertulis disiarkan di Jakarta, Sabtu.
Giwo menjelaskan Lemhanas juga menyelenggarakan dan menawarkan kepada kowani Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI dan LXVII Tahun ajaran 2024, dan Kowani tiap tahunnya turut berpartisipasi menerima tawaran tersebut dengan meminta kepada anggotanya agar mendaftar dan mengikuti pendidikan di Lemhanas.
"Dengan dimulainya penandatangan nota kesepahaman antara Kowani dan Lemhanas, melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kepemimpinan para perempuan, akan mampu membentuk dan mencetak pemimpin-pemimpin perempuan yang terbaik, yang nantinya juga akan terealisasi 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen," kata Giwo.
Giwo menyadur dari data laman/website DPR RI, pada periode 2019-2024 jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR RI baru sekitar 21 persen, dan keterlibatan perempuan di parlemen secara keseluruhan di tahun 2021 masih kisaran angka 21,89 persen.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kepemimpinan perempuan di posisi manajerial perusahaan semakin berkembang, di tahun 2022 sebanyak 32,26 persen, namun tentunya masih jauh lebih kecil dibandingkan laki-laki.
Sementara jumlah anggota TNI perempuan hanya dua persen dari total anggota TNI, dan yang menduduki jabatan jenderal hanya empat orang perempuan dari 371 total jenderal. Data-data tersebut tentunya belum menggambarkan jumlah kepemimpinan perempuan yang sebanding dengan laki-laki.
"Semoga upaya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan di Lemhanas dapat meningkatkan keberanian perempuan dalam menempuh pendidikan dan mengambil kesempatan atau peluang yang lebih luas lagi di berbagai sektor," katanya.
"Kerja sama yang dilaksanakan bersama dengan Lembaga Ketahanan Nasional RI, merupakan upaya yang sangat strategis dalam menjalankan visi misi dan amanat founding mother Kowani sebagai “Ibu Bangsa” yang mampu mendidik generasi penerus yang berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto dalam keterangan tertulis disiarkan di Jakarta, Sabtu.
Giwo menjelaskan Lemhanas juga menyelenggarakan dan menawarkan kepada kowani Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI dan LXVII Tahun ajaran 2024, dan Kowani tiap tahunnya turut berpartisipasi menerima tawaran tersebut dengan meminta kepada anggotanya agar mendaftar dan mengikuti pendidikan di Lemhanas.
"Dengan dimulainya penandatangan nota kesepahaman antara Kowani dan Lemhanas, melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kepemimpinan para perempuan, akan mampu membentuk dan mencetak pemimpin-pemimpin perempuan yang terbaik, yang nantinya juga akan terealisasi 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen," kata Giwo.
Giwo menyadur dari data laman/website DPR RI, pada periode 2019-2024 jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR RI baru sekitar 21 persen, dan keterlibatan perempuan di parlemen secara keseluruhan di tahun 2021 masih kisaran angka 21,89 persen.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kepemimpinan perempuan di posisi manajerial perusahaan semakin berkembang, di tahun 2022 sebanyak 32,26 persen, namun tentunya masih jauh lebih kecil dibandingkan laki-laki.
Sementara jumlah anggota TNI perempuan hanya dua persen dari total anggota TNI, dan yang menduduki jabatan jenderal hanya empat orang perempuan dari 371 total jenderal. Data-data tersebut tentunya belum menggambarkan jumlah kepemimpinan perempuan yang sebanding dengan laki-laki.
"Semoga upaya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan di Lemhanas dapat meningkatkan keberanian perempuan dalam menempuh pendidikan dan mengambil kesempatan atau peluang yang lebih luas lagi di berbagai sektor," katanya.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023
Tags: