Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta sukarelawan pendukungnya untuk tidak melakukan olok-olok dan tak membuat fitnah terhadap peserta Pemilu 2024, tetapi harus turut serta menjaga pesta demokrasi berjalan damai dan sejuk.

"Justru setiap percikan yang menyebabkan api memanas itu segera dipadamkan. Tidak usah saling menjelekkan, tidak usah saling mengolok-olok, tidak usah membuat fitnah," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Jakarta, Sabtu.

Pada tahun politik menjelang Pemilu 2024, kata Jokowi, suasana sudah makin “hangat” dan kemungkinan akan sedikit memanas. Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan agar sukarelawan tetap bersama-sama menjaga pemilu sejuk dan damai.

"Jangan sampai relawan ikut manas-manasin. Ngompor-ngomporin," katanya.

Presiden yang sudah 9 tahun memimpin itu menegaskan bahwa berbeda pilihan dalam Pemilu 2024 itu adalah hal yang wajar. Jangan sampai berbeda pilihan, malah membuat silaturahim terganggu.

Jokowi juga meminta jangan ada yang baper (bawa perasaan) dan gampang tersinggung di tengah tahun politik ini. Jangan sampai situasi tahun politik menimbulkan kebencian antarmasyarakat.

"Jangan sampai beda pilihan itu membuat silaturahmi kita terganggu, jangan sampai dan juga jangan dimasukkan hati. Dikit-dikit baperan, dikit-dikit dimasukkan hati, yang terjadi nanti marah sana, marah sana, marah ke sana, benci ke sana, benci sana, benci sana, gunanya apa?" katanya.

Jokowi juga mengingatkan kepada sukarelawan untuk tidak grusa-grusu dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang akan didukung.

"Kita saudara sebangsa dan setanah air. Jadi, siapa yang mau kita pilih, saya sudah saya sampaikan ojo grusa-grusu. Kedua saya sampaikan ojo kesusu, yang ketiga saya sampaikan jangan tergesa-gesa, nanti kalau sudah tiba waktunya semua akan tahu," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Rakyat butuh pemimpin tak banyak bicara, tetapi banyak kerja
Baca juga: Presiden: Jangan mendesak-desak saya sampaikan nama capres