Palembang (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akan mengubah rute angkutan feeder LRT di Kota Palembang, Sumatera Selatan, agar pengoperasian angkutan itu lebih optimal.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi saat diwawancarai di Palembang, Sabtu, mengatakan dari hasil peninjauan yang dilakukan hari ini, operasional angkutan umum Feeder LRT Palembang itu belum optimal.

Maka dari itu, pihaknya berencana untuk melakukan perubahan rute (reroute) di beberapa titik yaitu di kawasan Plaju, Bukit, dan Pusri.

Baca juga: KA pengumpan Padalarang-Bandung angkut 5.473 penumpang dalam sepekan

Menurut dia, kawasan tersebut memang menjadi titik dengan konsentrasi penduduk yang padat. Namun, kondisi itu tidak sebanding dengan feeder yang memiliki rute relatif jauh, sehingga waktu tempuh dari satu titik terlalu tinggi.

"Jadi, kami akan membuat feeder yang tegak lurus terhadap major dari transportasi LRT. Namun, reroute ini bisa diartikan menambah ataupun mengurangi rute angkutan feeder LRT Palembang," kata Budi.

Sejak Desember 2022, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan melaksanakan Penugasan Layanan Feeder LRT Sumsel yang terdiri dari lima, yaitu Koridor Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, serta Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang.

Baca juga: Bey Machmudin pastikan waktu angkutan feeder Bandung-BIJB Kertajati

Kelima rute tersebut melengkapi dua koridor yang sudah ada sebelumnya, yaitu Talang Kelapa-Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Asrama Haji-Sematang Borang via Jalan Noerdin Pandji. Hingga saat ini, jumlah angkot Feeder LRT yang berjumlah 58 unit.