Jakarta (ANTARA News) - Dua wasit kompetisi Indonesia Super League (ISL) --Aeng Suarlan dan Muhaimin-- yang sebelumnya dinilai melakukan kesalahan saat memimpin pertandingan, diturunkan kelasnya atau hanya boleh memimpin pertandingan Divisi Utama.

Keputusan penurunan status bagi kedua wasit itu diputuskan pada rapat Komite Wasit di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu.

"Keduanya diturunkan ke Divisi Utama. Saya kira ini adalah keputusan yang tepat daripada di off-kan. Keputusan ini diharapkan menjadi pembelajaran," kata Ketua Komite Wasit Roberto Rouw di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, sebelum memimpin pertandingan kompetisi Divisi Utama, kedua wasit terlebih dahulu harus membuat surat pernyataan untuk melakukan tugas dengan baik.

Khusus Aeng Suarlan, kata dia, terlebih dahulu akan menjadi tes kesehatan untuk melihat kondisi setelah sebelumnya divonis tidak boleh memimpin pertandingan pasca melakukan kesalahan.

"Siapa tahu selama vakum tidak menjaga kondisi kesehatannya. Makanya harus dilihat dulu," kata anggota Komite Eksekutif PSSI ini.

Dia belum bisa memutuskan berapa lama waktu yang harus dijalani kedua wasit dalam memimpin pertandingan kompetisi Divisi Utama.

"Kinerja wasit akan terus dievalusi. Jika lolos bisa saja kembali ke ISL. Begitu juga sebaliknya. Jika tidak lolos evaluasai bisa juga lisensinya dicabut," kata Roberto tegas.

Sebelumnya Komite Wasit memberi sanksi kepada Aeng untuk tidak boleh memimpin pertandingan ISL selama satu musim setelah melakukan kesalahan fatal saat memimpin pertandingan Sriwijaya FC melawan Persipura.

Sedangkan Muhaimin dikenai b sanksi karena mengeluarkan keputusan kontroversial saat memimpin pertandingan Pelita Bandung Raya melawan Persiwa. Dampaknya dia dipukuli Pieter Rumaropen.

"Supaya menjadi pembelajaran. Pemain dihukum, wasit juga dihukum," kata Roberto Rouw.

Pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen dikenai sanksi seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI, namun Komite Banding meringankan hukumannya menjadi satu tahun dan denda Rp100 juta.