Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan tanggapan soal Hamas (salah satu faksi di Palestina) menyerang Israel yang populer di barat merupakan tanggapan yang tidak adil. "Disini saya lihat barat tidak fair karena mereka lupa bahwa tindakan yang dilakukan oleh Hamas tersebut bukanlah merupakan aksi tapi adalah reaksi," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Anwar menilai tanggapan yang menyalahkan pihak Hamas terkait konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina merupakan tanggapan yang tidak jujur terhadap diri sendiri.

Menurutnya, segala bentuk tindak kekerasan yang ditolak banyak orang perlu ditinjau lebih lanjut, karena segala tindakan memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Baca juga: Amnesty Internasional simpulkan Israel gunakan fosfor putih di Gaza

Baca juga: Liga Arab desak Sekjen PBB hentikan evakuasi penduduk Gaza
Sebagaimana yang terjadi pada serangan Hamas ke Israel, kaya dia, hal tersebut merupakan serangan balasan atas perlakuan Israel yang telah mencaplok wilayah Palestina selama bertahun-tahun.

"Sehingga hal demikian telah membuat kemarahan yang luar biasa dari kalangan rakyat Palestina yang telah menggumpal selama sekitar 75 tahun," ujarnya.

Di samping itu, kata Anwar, sejumlah tindakan lainnya yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina seperti mencabut kebebasan rakyat untuk bergerak juga menyulitkan warga Palestina untuk bergerak di wilayahnya sendiri.

"Masih bisakah tindakan Israel di zaman modern yang menjunjung tinggi kebebasan dan kemerdekaan tersebut kita terima?" ucapnya.

Anwar menilai tindakan tersebut tidak dapat diterima. Hal tersebut juga tidak sejalan dengan mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Oleh sebab itu, dia mengatakan Indonesia sebagai bangsa yang anti penjajahan seharusnya tidak berpaham seperti barat yang pro terhadap Israel.

Adapun jika terdapat masyarakat Indonesia yang berpaham seperti pemahaman barat, kata dia, maka jawabannya adalah dengan kembali kepada konstitusi dan hati nurani untuk menemukan jawaban yang benar.*

Baca juga: KUMAIL adakan aksi damai dukung perjuangan rakyat Palestina

Baca juga: Putin peringatkan, serangan darat Israel ke Gaza tidak bisa ditolelir